Chapter 25

33 6 0
                                    

Hallo everyone I'am back!

Sebelumnya maap ya lama heheh
Jangan lupa voment gais
Happy reading and i hope you like it

•••••••

"Ujan ya bang?" Tanya Leo mendongakan kepalanya, menatap Galen yang tengah menyetir dengan tatapan bertanya.

"Iya nih kayaknya, kita neduh bentar kali ya".

Leo mengangguk kecil, langsung saja Galen menambah laju motornya guna mencari tempat untuk berteduh.

Setelah cukup lama, akhirnya Galen memberhentikan motornya didepan sebuah ruko yang sudah tutup.

"Bang stthh abang" Desis Leo menyenggol pelan lengan Galen, membuat cowok yang tengah fokus dengan ponselnya itu mengalihkan pandanganya.

"Apa?".

"Itu loh liat, bawaanya banyak banget ya dia kayak orang mau liburan" Bisik Leo, Galen menolehkan kepalanya, mengikuti arah pandang Leo yang ternyata mengarah pada seorang gadis yang berjongkok agak jauh dari mereka. Galen bahkan baru menyadari jika disebelah gadis itu ternyata berdiri sebuah koper besar berwarna hitam.

Galen kembali menatap Leo "Mau pindahan kali".

"Iya kali ya" Gumam Leo lalu kembali diam.

Cukup lama mereka berdua berteduh di ruko itu namun hujan masih tak kunjung reda. Sebelumnya Galen juga sudah mengabari Shaka jika mereka sedang terjebak hujan. Untungnya Shaka mau memaklumi dan justru berpesan pada Galen agar tetap berteduh sampai hujan benar-benar reda, terlebih Galen juga membawa Leo. Bisa gawat kalau anak itu sampai sakit.

"Jangan terlalu maju, nanti kena air hujan" Ucap Galen memperingati.

"Asik tau bang, dingin!" Pekik Leo, anak itu tampak begitu girang saat air hujan mengalir dari atas genting mengenai kedua telapak tanganya yang menengadah keatas.

"Iya tapi jangan terlalu maju, tuh kan kepala lo kena cipratan air hujan jadinya!" Omel Galen seraya menarik paksa bagian belakang baju Leo, membuatnya jadi terlihat seperti seekor anak kucing yang tengah digeret paksa pemiliknya.

"Ishh abang nggak asik ah!" Dengus Leo mengerucutkan bibirnya dengan wajah sebal. Kedua tanganya terlipat didepan dada dan hidungnya kembang kembis seperti banteng.

"Ya daripada lo sakit, repot ntar gue".

"Tau ah, males aku sama abang" Dengan langkah kesal Leo berjalan menjauhi Galen. Nggak jauh-jauh juga sih sebenernya cuma agak kebelakangan dikit. Dia mendudukan dirinya sambil bersandar dipintu ruko. Wajahnya masih cemberut.

Galen sendiri tidak mau ambil pusing, cowok itu justru malah kembali fokus dengan ponsel digenggamanya. Mengabaikan Leo yang terus-terus menerus melemparkan kode biar dibujuk. Ceritanya.

"Leo ijin duduk deket kakak ya, soalnya abang nyebelin" Karna kesal dengan Galen yang nggak peka-peka akhirnya Leo memilih duduk semakin menjauh dari Galen. Dia beringsut kearah gadis asing yang dia bicarakan dengan Galen tadi.

"Kakak mau pindahan ya?" Tanya Leo mulai basa-basi. Anak itu menyentuh koper besar yang berada disampingnya lalu menatap sang pemilik dengan wajah bertanya. Maklum bocil kan emang suka begitu, kepoan sama apa yang keliatan dimatanya.

Gadis itu tersenyum tipis "Iya".

"Oalahh, mau pindah kemana?" Tanyanya lagi.

Gadis itu kembali tersenyum "Mau pindah ke" Belum sempat dia menyelesaikan ucapanya, tiba-tiba Galen mengintrupsi, membuat perbincangan keduanya jadi terhenti.

HARMONIA | NCT DREAM Where stories live. Discover now