O.9

1.1K 141 4
                                    

CW//KISSEU

***

"So? The punishment?"

Haera diam membisu, sedangkan Jevan sudah tersenyum miring dengan tatapan jahilnya.

"Ini serius hukumannya itu?" cicit Haera malu.

Jevan yang melihat itu mengulum bibirnya menahan senyum dan mengangguk, "Serius."

Haera majukan badan dan dengan berani menatap Jevan yang juga sedang menatapnya. Sepersekian detik dengan gerakan kilat ia kecup pipi Jevan, Jevan yang mendapat serangan tiba-tiba malah membisu.

"Udah," ucap Haera nyaris berbisik dan langsung menjauhkan diri dari Jevan, bahkan ia tidak berani melihat ke arah Jevan, ia yakin pipinya sekarang pasti memerah.

Jevan tersadar dari lamunannya, menatap Haera yang terlihat salah tingkah. Ia majukan diri mendekat, "Haera, itu dikecup namanya bukan dicium."

Haera hanya diam menunduk, tidak menjawab dengan protesan. Jevan yang melihat Haera malu-malu seperti itu tersenyum kecil lalu ia selipkan anak rambut Haera ke telinga, dan berbisik.

"Haera, can i... kiss you?" Mata Haera melotot dengan reflek ia mendongak menatap Jevan.

Namun belum sempat Haera jawab pertanyaan Jevan tadi, sebuah benda kenyal bertemu sapa dengan bibirnya. Badannya mendadak kaku diiringi detak jantung yang tak karuan kala bibir Jevan memagut bibir Haera dengan lembut tanpa persetujuan Haera dulu.

Tangan Jevan yang semula berada di pipi mulai berpindah mengangkat dagu Haera untuk mempermudah aksesnya. Sementara Haera, ia benar-benar seperti kehilangan kendali atas anggota tubuhnya, Jevan benar-benar membuatnya lemas tak berdaya dengan pagutan lembut itu.

Karena tak mendapat respon dari Haera, Jevan gigit kecil bibir bawah Haera membuat Haera meringis dan membuka mulutnya menambah akses Jevan untuk mengabsen gigi rapih itu serta langit-langit mulut Haera membuat sensasi geli yang menggoda.

Tangan Haera bahkan sedari tadi meremat kaos yang dipakai oleh Jevan sebagai pelampiasan sampai kusut. Jevan pindahkan tangan Haera ke lehernya, membuat lengan Haera mengalung sempurna di leher Jevan.

"Haera bibir kamu manis, saya suka," bisik Jevan setelah melepas ciumannya. Ia pandang Haera yang sudah berantakan karenanya, pandangan sayu Haera membuat Jevan mencium Haera sekali lagi.

Pagutan itu berpindah ke leher, Haera yang merasakan perih serta menggelitik di lehernya melotot. Jangan sekarang, please.

Haera coba dorong dada bidang Jevan namun keganasan Jevan dilehernya benar-benar membuatnya pening dan melenguh tanpa sadar.

"Jev.. stop-hh..."

Jevan seakan tuli mendengar perkataan Haera itu. Haera benar-benar harus memberhentikan Jevan sekarang, kalo tidak, akan terjadi hal yang lebih dari ini. Haera belum siap.

"Kak Jev-hh... Please.. stop it..."

Entah gerangan darimana Jevan langsung berhenti dan mendongak menatap Haera yang juga tengah melihat ke arahnya dengan tatapan sayunya.

"Kak..?" beo Jevan mengulang kata yang menarik perhatiannya.

Haera reflek menutup mulutnya dengan tangan, Jevan yang melihat itu tersenyum. "Coba ucapin sekali lagi yang barusan kamu ucapin."

Dengan mimik yang pura-pura berpikir, Haera jawab dengan sok yakin, "Apa? Stop it?"

"No, sebelumnya."

My Teacher || NoHyuckWhere stories live. Discover now