1.O

760 94 6
                                    

ENJOYYY~~ ෆ⁠╹⁠ ⁠.̮⁠ ⁠╹⁠ෆ

***

Jevan dibuat bingung pagi ini karena tak menemukan Haera dimana-mana. Padahal ia berniat memberikan bocoran soal seperti janjinya semalam, mau bagaimana pun ada soal yang dijawab Haera dengan benar.

'Apa udah berangkat?'

Ditengah pikirannya itu perhatiannya langsung terkunci kepada salah satu sticky note yang ada di meja makan saat ia berniat ingin ke dapur. Ternyata sticky note itu dari Haera yang tertulis bahwa ia sudah berangkat ke sekolah.

"Tumben? Dia gak lagi ngehindarin saya kan?" gumam Jevan sendiri.

"Pasti dia belum sarapan kan?"

Akhirnya Jevan juga bergegas untuk pergi ke sekolah sekalian mampir untuk membeli sarapan; untuknya dan Haera, di jalan nanti.

***

Sementara disini, Haera sedang terdiam kaku di tempatnya dengan pandangannya yang terkunci kepada orang yang tadi memanggilnya.

"Ternyata bener kamu ya Haera?" ucap orang tersebut dengan senyuman.

"Haris?!" Haera benar-benar tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang.

Sedangkan yang dipanggil masih tetap dengan senyumannya, lalu berjalan menghampiri Haera yang masih terdiam.

"Hai, Haera long time no see."

Plak!

"Aw kok kamu malah geplak aku sih, Ra?"

Haera yang barusan memukul lengan Haris, mendengar hal itu mendelik sinis, "Jijik sumpah! Dateng-dateng aku-kamuan. Kapan lo balik ke indo?! Kenapa lo gak ada ngabar-ngabarin gue?!"

Sekarang Haera malah mengguncang tubuh pria di depannya ini dengan tak berperikemanusiaan, membuat orang tersebut memekik.

"Anjing lu, Ra! Ah emang paling bener harusnya gue diem-diem aja gausah nemuin lu."

"Jahat lo!! Kapan lo balik ke indo? Dan apaan ini lo sekolah di sini?! Kok lo diem-diem aja bajingan, lo udah gak nganggap gue sahabat lo lagi?!"

"Aduh, panjang ah ceritanya males gue. Intinya mah lo udah tahu gue satu sekolah sama lo sekarang. Dan gue balik ke indo sekitar dua minggu kemarin."

"Dan lo gak ada ngabar-ngabarin gue?! Lima tahun, Ris, kita gak ketemu, jahat lu!"

Haris hanya tersenyum melihat wajah Haera yang tertekuk lucu seperti itu. Ah sudah lima tahun ternyata ia dan Haera tidak bertemu.

Haris adalah teman kecil Haera. Mereka sudah berteman dari masih berumur 5 tahun dan harus terpisah saat mereka SMP karena Haris yang harus pindah ke London saat itu karena pekerjaan ayahnya.

"Kok lo pindahnya tanggung banget pas udah kelas akhir."

"Nanti deh gue ceritain. Jadi kelas lo di sini, Ra?" tanya Haris.

Haera mengangguk, "Kalo kelas lo di mana?" tanya balik Haera.

"IPS 3."

"HAERAA!"

Haera serta Haris ikut menengok ke arah suara yang memanggil Haera barusan, itu Rena dan Yesha.

"Wih cowok tampan darimana ini?" ucap Yesha tak tau malu, saat sampai di hadapan Haera dan Haris.

Rena yang mendengar itu langsung memukul lengan Yesha, "Bisa gausah malu-maluin gak?" bisiknya kesal.

Haris yang mendengar ucapan Yesha hanya tertawa pelan begitupun dengan Haera yang hanya geleng-geleng melihat kelakuan temannya yang gak bisa melihat yang bening dikit.

"Yesh, Ren, ini temen gue namanya Haris. Ris, ini temen gue, Yesha sama Rena." Akhirnya Haera pun memperkenalkan mereka yang diilanjut dengan obrolan-obrolan menanyai tentang Haris yang ternyata mereka baru tahu kalau Haris adalah murid baru.

"Eh btw gue sama Rena mau ke kantin abis naro tas soalnya gue belum sarapan, lo berdua mau ikut gak?" ajak Yesha kepada Haera dan Haris.

"Gue boleh gabung?" tanya balik Haris dan langsung dijawab anggukan semangat oleh Yesha.

"Boleh dong! Bentar gue naro tas dulu sama Rena."

"Eh Yesh nitip taroin di kolong meja gue." panggil Haera sambil menyerahkan novel yang tadi ia bawa.

Selesainya menunggu Yesha dan Rena mereka pun bergegas untuk pergi ke kantin. Sepanjang jalan menuju kantin tentu tidak diisi hanya dengan keheningan, Haera dan Yesha yang memang tidak bisa di suasana canggung pun terus mengajak ngobrol dengan topik yang random, dan mereka kecuali Haera juga tidak menyangka bahwa Haris adalah cowok yang humble jadi cepat nyambung dengan obrolan mereka.

"Eh kalo nanti si Naya nyariin gimana?" itu Haera yang bertanya

"Aelah dia mah datengnya siang pasti, gue yakin, nih sekarang pasti dia baru mandi," jawab Rena.

"Naya?" tanya Haris.

"Oh itu temen kita yang satu lagi, biasanya nih dia sama Haera tuh kumpulan murid-murid yang masuk mepet bel, tapi taudah tumben manusia satu ini datengnya pagi bet."

Haera hanya diam saat dirinya dibicarakan, karena jujur sekarang pikirannya kembali kepada peristiwa semalam yang berhasil membuatnya kembali tersipu.

Di tengah obrolan itu, tiba-tiba saja Yesha langsung berbisik dengan heboh. "Cuy cuy itu pak Jevan sama bu Mirna kan? Anjir satu mobil."

Mendengar itu Haera langsung mendongak dan benar saat ia arahkan pandangannya ke parkiran guru ada Jevan--lelaki yang berhasil membuat Haera uring-uringan sekarang malah sedang berjalan bersama wanita lain yang tak lain adalah guru juga di sekolah ini, turun dari mobil Jevan. Mereka berangkat bareng?

Guru yang suka dicomblangi oleh murid-murid dengan Jevan.

Entah bagaimana pandangan Haera dan Jevan bertemu--lagi, Haera merasa dejavu dengan situasi ini dan dengan cepat ia alihkan pandangannya.

Ada apa dengan perasaan sesak di dadanya ini? Ia tidak mungkin cemburu kan?

+*+*++*+*+















°•°to be continued°•°

°•°to be continued°•°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haris Dharmendra

.

HAI HAI HAIII~~~
APA KABS SMWA??

WKWK UDH BRP LAMA AK TDK UP??
ADA YG NUNGGUIN KAH??

ADUH BNTAR KNP JD CAPSLOCK SMW

gomen ak bru bisa update huhu😓😓😓
semoga sukaaa dn jujur ak udh agk lupa
sm alurnya wrwrw MAAFFF

jgn lupa vote dn komenn
biar ak semangat buat lanjutin
cerita ini(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

stay healthy n love uuuu 297372929×
maaf bnyk bcot༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ
paipai(⁠ ⁠˘⁠ ⁠³⁠˘⁠)⁠♥

•°•MY TEACHER•°•

My Teacher || NoHyuckWhere stories live. Discover now