🐇 } satu { 🐇

5.4K 315 11
                                    

🐇 Happy reading 🐇

.

.

[ Brother? Oh no! ]

.

____________________
_____

  Lapangan basket sudah di penuhi oleh beberapa murid, khususnya para perempuan yang sangat menyukai ketika melihat pria berkeringat berlari atau mengusap air asin yang keluar dari tubuh menggunakan baju, dan tampan.

Hari ini, tepatnya hari kamis. Sekolahnya mengadakan event antar angkatan, dan siapa yang lebih unggul akan mendapat piala juga nilai tambahan.

Kalian bertanya, apakah Arkeno mengikuti lomba itu?

Lihatlah, bahkan pemuda dengan tato phoenix di bagian bahunya sudah merebahkan diri di lantai belakang kelas.

Memejamkan mata sambil menikmati salah satu temannya yang membicarakan sesuatu.

"Kata bang reno sih gitu, kita di suruh kumpul pas orang orang pada sibuk."

"Dimana?"

"Di gedung belakang, sekalian ngambil motor di mpok Arni."

Arkeno membuka salah satu matanya. "Gue ngantuk, kayaknya gak ikut."

"Di suruh kumpul semua bego, mau rayain yang kesatu tahun pimpinan dia."

"Mager, gue kan mimpin bocah dekel doang. Gapapa kali ga hadir satu kali, gue mager banget jalan ke belakang."

Salah satu temannya yang memakai tindik di telinga melengos. "Dateng pokoknya! Solid dong, kita kita butuh kehadiran lu bre."

"Oke."

Mereka bertos ria, dan kembali sibuk dengan aktifitas sebelumnya walau sesekali berceletuk agar tetap berkomunikasi satu sama lain.

Arkeno bangkit, duduk berselonjor kaki. "Tiktokan kuy, gue lagi pengen."

"Dih, tumben banget?"

"Ah elah, minjem hape lu. Gue ga punya tiktok soalnya. Cepet, kita kudu bertiga, lumayan anjir jadi kenang kenangan pas tua nanti. Asal gak di hapus aja."

"Iye iye, di depan aja. Di sini sempit."


[ Ar-soul ]



Sepanjang perjalanan mereka menuju gedung belakang, Farhan selalu saja menggerutu sambil mendumal penuh kesal.

Terus menatap ke arah benda persegi yang tak berhenti ia scroll. "Bangsat, memori gue penuh tai. Foto lu bala banget, anj!"

Sedangkan si empu yang di sindir malah tertawa senang, menyantap chocopie yang baru saja ia beli.

"Santuy dong babi, kan kenangan. Kudu banyak biar membekas."

"Iye tau, tapi pan kita masih kelas sebelas njir belum tua. Baru seminggu gue beli hape, udah di penuhin sama poto lu."

"Heh sat! Hape lu tuh kebanyakan game tolol, jangan nyalahin gue! Udah ayuk Rald, kita tinggalin manusia ini."

Ar-soul [hiat]Where stories live. Discover now