🐇 } enam { 🐇

2.7K 322 17
                                    

🐇 Happy reading 🐇

.

.

[ Ar-soul ]

.

____________________
_____

  Pintu kamarnya di ketuk dari luar, dan di susul suara perempuan yang memanggil namanya dan menyuruhnya keluar dari kamar.

Arkeno bangkit, langsung memakai kaus pendek dan berjalan ke arah pintu lalu membukanya.

Memperlihatkan seorang wanita paruh baya dengan daster cokelat juga rambut di ikat, wajahnya sedikit berkerut.

Ini pembantunya, kah? Berarti dia adalah ibunya Arshaka? Atau ada pembantu lain di rumah ini, bisa saja.

"Den, makan malam udah siap."

Arkeno mengangguk acuh, masih memikirkan konspirasi siapa emak dari pemilik tubuh ini. Karena ia ingin mengetahui bagaimana sikap terhadap anaknya, jikalau sama seperti ibunya di kehidupan sebelumnya, lebih baik ia mencari kerja dan tinggal di kos-an.

Setiap tangga sudah ia turuni, ruang tamu yang sebelumnya terdapat laptop di sana sudah tidak ada. Lalu ia lanjut melangkahkan kakinya ke sumber suara dimana terdengar dentingan sendok.

Arkeno sudah sangat lapar, kendati ia tidak melahap apapun sedari siang, atau sedari pagi sebelum ia mati?

Hah, mati? Mudah sekali mengatakannya.

Di sana, di meja makan yang di penuhi makanan dengan asap mengepul dan aroma lezat, terdapat lima orang yang sebelumnya ia lihat di dalam figura, apakah mereka majikan ibunya?

Ora kali ini tidak ada di sampingnya, ia lebih memilih tidur dan menyelami mimpi di bandingkan melihat Arkeno melahap makan malam.

"Eng, anu .. om, dapur buat para pembantunya di sebelah mana ya?"

Seketika hening, bahkan Alshad yang sebelumnya orang pertama yang ia ajak bicara langsung membanting sendoknya. Wajahnya mengeras di kelilingi aura tak mengenakkan.

"Disana, kak! Silahkan makan .. hihi."

Arkeno mengangguk saat seorang perempuan yang lebih kecil darinya menunjuk ke arah bagian dalam dapur, dimana ada satpam juga yang sudah duduk siap menyantap makanan.

"Aden, kok di sini?"

Arkeno menggaruk belakang telinga, menunjuk bangku kosong yang masih tersisa. "Mau makan."

Satpam yang sebelumnya menyambut kedatangan Arkeno di depan gerbang, meringis. Menatap seluruh mata yang sedang menatap ke arah mereka, bahkan majikannya pun juga ikut melihat ke arah mereka berdua.

"Aden makannya di sebelah sana, ini khusus pembantu."

Dirinya di buat bingung. "Loh? Bukannya aku juga anak pembantu, ya?"


[ Ar-soul ]



"Siapa yang ngasih tau kamu, kalo kamu anak pembantu?"

Ar-soul [hiat]Where stories live. Discover now