🐇 } tujuh { 🐇

2.7K 303 27
                                    

🐇 Happy reading 🐇

.

.

[ Ar-soul ]

.

____________________
_____



"A-apa?"

  Arkeno termangu, merutuki diri kenapa ia harus mengatakan hal hal yang berbau mncurigakan?! Dasar tolol tidak berguna.

"Mn .. it--

"Siapa, siapa yang bully dan rendahin kamu?"

Yang lebih kecil meringis, merasa pelukannya saat ini terlalu erat dan membuatnya susah bernafas. Tapi, ia tak bisa protes.

"Jawab Arshaka mavandra!!?"

Maniknya tertutup, ketika Alshad justru membentak dengan suara yang begitu berat dan tepat di telinga.

Arkeno sudah biasa, tapi ia di buat bingung ketika tubuhnya malah bergetar, hatinya gelisah. Arkeno bukan pengecut yang takut hanya karena bentakan.

Sekali lagi, ini bukan perasaan darinya secara murni. Dirinya yakin.

"Maaf, maaf buat kamu takut."

Dan yang lebih membuatnya bingung adalah ketika orang emosian di hadapannya menunduk menyesal, menggenggam kedua tangannya.

"Ung, aku mau ke kamar."

Dan dirinya melupakan bahwa Ora masih tertidur sendirian di dalam kamar, nanti kalau dia mencari keberadaannya pasti akan lebih meyusahkan.

"Oke."

Satu pelukan, lalu Alshad membiarkannya pergi. Melewati pintu dan menyusuri lorong untuk menuju kepada kamarnya.

Selama ia berjalan, alisnya menyerngit. Alshad bilang ia adalah adiknya, tapi dalam figura tidak ada dirinya, atau 'adik' dalam artian adik sepupu?

Ah! Bener juga, dasar otak lamban!

Untung saja manusia itu tidak sadar dan peka akan ucapannya yang sempat terucap, sudah pasti itu terdengar sangat aneh dan mencurigakan.

"Sini lu!"

Lengannya di tarik paksa, menuju satu satunya pintu berwarna merah. Memasukinya dan malah di buat bingung ketika perempuan itu malah menatapnya dengan tajam dan penuh emosi.

"Lu gak usah drama! Caper! Gue tau lu pura pura geger otak, kan?! Biar bisa rebut perhatian abang gue?!"

Arkeno merasa telinganya berdengung, perempuan di hadapannya ternyata mempunyai suara yang begitu cempreng dan nyaring. Seperti lumba lumba. Brisik.

"Sekarang pura pura tuli?! Oh, bagus juga drama lu. Terus berdrama, dan gue pastiin kalo perhatian mereka tetep buat gue!"

Kedua tangannya memasuki kantung, menatap penuh remeh. "Oh ya? Gue gak peduli, tuh. Ngapain gue berlomba sama bocil, sorry to say gue gak butuh kasih sayang bre."

Ar-soul [hiat]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora