Part 10

27 5 0
                                    

"Lah, katanya nggak mau sekolah. Kenapa sekolah, lo? Gue udah bikinin surat buat lo," protes Benny saat melihat Allea datang. Allea mengangkat bahu sambil lalu sebagai jawaban. Dia duduk di bangkunya sambil mengeluarkan kotak makanan yang berisi donat gula dan brownies cokelat. Dia memutuskan untuk sarapan karena belum sarapan. "Mata lo gimana? Masih sakit?" Benny pindah tempat duduk ke sebelah Allea yang mana merupakan bangku Tifa. Dia harus memastikan sendiri bahwa mata Allea tidak kenapa-kenapa.

"Udah nggak apa-apa. Mau nggak?" tawar Allea pada Benny. Tanpa menunggu Benny mengambil donat di dalam kotak makan Allea. "Gue bosen di rumah. Semalem radio nenek gue rusak jadi di rumah nggak ada hiburan juga. Mending sekolah. Biarpun ada lo yang resek, tapi nggak mati bosen di kelas."

"Bikin PR nggak lo?" tanya Benny yang kali ini mengambil brownies.

"Nggak, males gue. Ntar gue bilang aja buku PR gue tinggal." Benny mengernyit tidak percaya dengan jawaban Allea. Allea biasanya paling anti kena hukuman apalagi tidak membuat pekerjaan rumah.

"Mau dihukum lo? Wah tumben bener. Mau nyontek punya gue nggak? Gue udah bikin," kata Benny dengan bangga. Allea mendengus tidak suka. "Gue jamin jawaban gue bener. Gue bikinnya niat kok tadi pagi."

"Tumben? Nyalin jawaban siapa lo?"

"Lah, lo kata gue nggak bisa ngerjain segitu doang. Buruan mau nyalin nggak lo? Keburu bel masuk bentar lagi." Benny mengambil bukunya di tas.

"Males nulis, tulisin punya gue." Allea benar-benar malas untuk menulis. Sebenarnya dia lebih memilih untuk tidak sekolah, tetapi malam tadi ketika dia ingin mendengar radio, radio tersebut rusak. Alhasil Allea tidak punya hiburan.

Daripada bosan di rumah dan hanya tiduran, Allea memutuskan untuk sekolah hari ini. Dia benar-benar malas sampai membuat pekerjaan rumah pun tidak. Sebenarnya mata Allea sudah tidak apa-apa, hanya masih merah di beberapa bagian. Dia akan meminum obat dan meneteskan obat mata setelah selesai sarapan. Namun, alih-alih bisa makan dengan tenang, Benny mengganggunya.

"Tulisan gue kayak cacing kepanasan. Lo kan tau, tulis sendiri! Yang sakit mata lo, bukan tangan lo. Manja bener lo lagi sakit gini," protes Benny yang mencomot brownies milik Allea lagi. Allea memang selalu membawa makanan enak.

"Gue sakit gara-gara siapa coba? Lo lah! Tanggung jawab lo!" jawab Allea dengan kesal sambil mengunyah donatnya dengan cepat.

"Lah, gue udah bawa lo ke dokter juga. Kurang tanggung jawab apa lagi. Surat sakit lo aja udah gue buatin dari subuh tadi." Allea menatap sengit Benny yang tidak terima dengan ucapannya.

"Ya gantian. Lo bikinin PR gue. Kemarin-kemarin gue baik banget nyatetin catetan buat lo!" Allea tetap tidak ingin kalah.

"Jadi lo nggak ikhlas kemaren bantu?"

"Pertolongan itu mesti ada timbal balik. Gue aduin guru BK ya lo!" ancam Allea sambil mengambil kotak kuenya yang nyaris habis. Benny sudah mengambil empat potong brownies ditambah satu donat.

"Sini mana buku lo? Buruan! Bel bentar lagi. Ribet banget lo jadi manusia. Sumpah!" ocehnya sambil menatap Allea yang tertawa gembira.

Benny menulis di buku Allea dengan cepat, bahkan tulisannya pun sangat jauh berbeda. Allea memiliki tulisan rapi dan bisa dibaca, sementara tulisan Benny kecil-kecil dan keriting. Nyaris tidak bisa dibaca oleh Allea, tetapi berhubung dia benar-benar malas menulis, dia tidak protes dengan tulisan cacing kepanasan milik Benny. Setelah selesai dia menyerahkan buku kepada Allea yang masih tertawa lebar karena berhasil membuat Benny menuruti perintahnya.

"Nggak usah ketawa-ketawa. Nggak ada yang lucu," ucap Benny sambil kembali ke kursinya. Dia haus dan meminta minum milik Allea tanpa permisi.

"Tetesin obat mata ke mata gue. Tifa belum datang." Benny melengos tanda dia tidak mau melakukan permintaan Allea lagi. "Gue minta tolong! Ini juga ulah lo ya, titisan dajjal jelmaan jin Ifrit!" kesal Allea. Benny nyaris tidak mengubris ucapan Allea, tetapi Allea terus memaksa dengan cara menendang kursi Benny.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 04, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ETERNITYWhere stories live. Discover now