[04] 🔞+

25.2K 430 1
                                    











*06.35

"Ughh"
Gio bangun karena ada sinar matahari yang menganggu tidurnya.
Gio terkaget pada saat menengok ke arah kanan dan kiri nya. Apa apaan ini mengapa dirinya di peluk oleh dua pria yang sedang telanjang dada. Gio mengingat kejadian semalam dan langsung tersadar dari lamunan nya.

"Aku ingin pergi dari sini"
Ucap Gio pada diri sendiri

"Pergi kemana hm? " Gio tersentak kaget mendengar suara berat milik Bian yang sedang menatap nya indah. Sedangkan Vian masih mengucek matanya dan saat itu juga Gio bergegas turun dari ranjang dan membuka pintu kamar. Namun saat akan membukanya ada Bian yang memeluk nya dan Vian yang memegang tangan nya agar tidak lari

"Aku bertanya sekali lagi, ingin kemana hm? "
Tanya Bian dengan suara beratnya dan masih memeluk Gio

"Lepaskan aku"
Gio berusaha memberontak dari dekapan Bian namun sayangnya tenaganya jauh dari dua pria yang sedang menahannya sekarang

"Menurut atau akan ku beri hukuman? " Tanya Bian

"Argghh.. lepaskan"
Gio yang mendengar kata hukuman pun langsung memberontak

"Pegang dia Vian"
Ucap Bian. Vian pun langsung memegangi tubuh Gio sampai Bian mengatakan

"Bawa dia kesini"
Ucap Bian sambil membuka kotak hitam. Vian pun langsung membawa tubuh Gio yang sudah menangis

"Diam hm... Jangan bergerak atau kau akan semakin merasa sakit" Ucap Vian yang langsung membuka celana tidur milik Gio dan menunggu saudaranya akan memberikan hukuman pun menahan Gio agar tetap menungging

"Sebaiknya kau jangan menggunakan benda apapun terlebih dahulu bung"
Ucap Vian

"Mengapa"
Tanya Bian

"Aku takut jika nanti akan lecet"
Jawab Vian

"Benar juga katamu"
Ucap Bian sambil kembali menutup kotak hitam itu

"Hitung hm.. Jika tidak mau maka tidak akan selesai" Ucap Bian

Plakk..

"AKHHH"
Ringis Gio

"HITUNG BUNNY"
ucap Bian dengan keras

Plakk..
"S-sa.. tu"

Plakk..
"D-dua.. "

Plakk... Plakk..
"Ti-ga... Empa-t

"Hitung yang benar bunny"

Plakk..
"Akhh.. Lima"

"Hey sisakan untuk ku juga"
Ucap Vian

"Nah.. "
Tawar Bian

"Dengan ku kau tidak perlu menghitung nya baby.. "
Ucap Vian

Plakk...
"Akhh.. "
Memang benar tidak perlu menghitungnya karena tamparan Vian sangat sakit di pantat nya

Plakk..

Plakk...

Plakk..

Plakk..
"S-sudah hiks.. "
Akhirnya tangis Gio pecah. Bian dan Vian pun tidak tega melihat nya dan langsung memeluknya berusaha menenangkan Gio.


.



.



.



.




.



Jangan salah tempat 18+

Threesome Daddy's obsessionWhere stories live. Discover now