[11]

4.6K 166 1
                                    











*pagi telah tiba
Terlihat seorang lelaki manis sedang memandangi dua orang pria yang sedang tertidur pulas sambil telanjang dada. Membuat aurora dari ke dua pria tersebut semakin banyak.

Puas memandangi Pria nya. Sekarang Gio keluar dari kamarnya berniat ingin membantu ibu panti namun saat dia keluar sudah di suguhi pemandangan baby kecil yang sedang merangkak.
Gio yang melihat anak tersebut pun langsung menggendong nya dan mengajak ke dapur.

"Mau Gio bantu bu"
Tanya Gio sambil menggendong bayi yang bernama caya

"Gausah, kamu ajak main caya aja"
Ucap bu mega

"Ya bu"
Jawab Gio berjalan kembali ke kamar karena di ruang tengah sangat sepi.

*di kamar Gio

"Kamu tunggu disini bentar"
Ucap Gio kepada Jihan.
Gio berniat untuk ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.

"AKHHHH-"
Teriak Vian kaget. Bian pun kaget dan langsung bangun.
Ternyata caya sedang duduk di perut Vian. Dan untung saja Vian tidak membanting nya

"Heh anak siapa ini"
Ucap Bian

"Astaga tolongin dong"
Ucap Vian yang tidak bisa berdiri karena perutnya masih di duduki.

"HUAAA...HIKS HIKS..."
Akhirnya caya pun menangis karena kaget dengan suara Vian dan takut dengan Bian.

Brakk

"Kenapa kenapa-!! "
Teriak Gio panik

"AAA TATA HIKS.. "
Tangis caya sambil merentangkan tangannya meminta untuk di gendong.
Gio yang tau pun langsung menggendong nya dan menepuk nepuk pantatnya.
Sedang Bian dan Vian hanya cengir.

"Cup cup cup. Jangan nangis yaa anak pinter.."
Ucap Gio sambil menenangkan caya.

"Bunny... "
Ucap Bian

"Hm.. "
Jawab Gio singkat. Membuat Bian mengerucutkan bibirnya.

"Baby sini.. "
Ucap Vian

"Nanti dad"
Jawab Gio dan langsung keluar dari kamar berniat untuk menidurkan caya agar tidak rewel lagi karena masih sangat pagi.

*5 menit berlalu

Gio yang sudah selesai menidurkan caya pun kembali ke kamarnya. Terlihat ada dua pria yang sedang ngambek tidak jelas.

"Daddy kenapa? "
Tanya Gio pura pura tak tahu.

"Tak apa"
Jawab Vian.

"Cemburu dengan caya? "
Ucap Gio lagi

"Tidak."
Jawab Bian

"Maaf dad... "
Ucap Gio

"Tidak.. Baby lebih mementingkan caya dari pada daddy"
Ucap Vian sambil bersedekap dada dan mengalihkan pandangannya.

"Sini dad"
Ucap Gio sambil menepuk kasur.
Bian dan Vian pun tak bisa menolak.

"Udah di maafin nih? "
Tanya Gio.

Vian yang mendengar ucap itu pun langsung masuk ke baju yang Gio kenakan.
Gio tak mempermasalahkan itu karena sudah menjadi kebiasaan Vian.

Bian memeluk Gio dari belakang dan mendapatkan ciuman dari Gio.
Mereka bermanja-manja hingga jam menunjukkan pukul 07.23

"Daddy tidak kerja?"
Tanya Gio pada Bian dan Vian.

"Tidak untuk hari ini bunny.. "
Jawab Bian.
Vian kembali tertidur dalam pelukan Gio sejak tadi.
Entah kenapa jika ada Gio kedua kaka beradik ini menjadi anak kucing. Namun jika tak ada Gio dia akan menjadi harimau yang suka membunuh manusia.

"Yasudah daddy mandi sana"
Ucap Gio

"Mandikan.. "
Manja Bian

"Tunggu beberapa minggu lagi dad"
Ucap Gio karena merekaa ber 3 benar akan menikah 3 minggu lagi.

"Ughh... Oke"
Ucap Bian sambil melepas pelukannya dan berjalan kearah kamar mandi. Gio menyiapkan baju santai Bian sampai terdengar tangisan caya.
Gio meninggal kan kamar dan langsung berlari ke arah kamar caya untuk melihat balita itu.

"Sstttt... Jangan nangis caya.. "
Ucap Gio sambil menggendong caya dan menepuk nepuk pantatnya kembali sampai balita itu tenang dan tidak menangis lagi.
Gio menggendong caya ke ruang tengah untuk mengajak balita itu bermain.


.



.



.



.




.




.

Threesome Daddy's obsessionWhere stories live. Discover now