- III. Checkmate's Basecamp

152 10 9
                                    

Pukul 11 malam bukan berarti penghambat Damian untuk bertemu dengan Checkmate, geng motornya yang masih aktif.

Deru kencang motor sports dan kecepatanya yang semakin tinggi, membuat Damian kini merasa semakin bebas dimalam yang sunyi dengan jalanan yang tak banyak kendaraan berlalu lintas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deru kencang motor sports dan kecepatanya yang semakin tinggi, membuat Damian kini merasa semakin bebas dimalam yang sunyi dengan jalanan yang tak banyak kendaraan berlalu lintas.

yanh hitung hitung mumpung sedang cuti ..~

📍Checkmate Basecamp

singgah di basecamp, Damian melepaskan helm hitamnya dan masuk ke tempat para member berada.

ada Niko yang asik dengan minum minuman di botol beling, Ken yang sedang main biliard sama cewek dari geng lain, Rey yang sibuk ngobrol sama Jery, dan Alta yang ikut join Ken sama si cewek geng samping, Grace namanya.

"loh, tamu dari mana nih?" Damian menautkan tanganya dengan akrab kepada geng lain itu yang bernama, Moonlight.

Moonlight berisikan 8 anggota, 4 perempuan dan selebihnya laki-laki. disaat Damian asik berbincang dengan sang Ketua, Kai.. salah seorang member Moonlight menghampiri Damian.

wanita itu terlihat sebaya dengan Damian, rambut brunette nya yang mencapai pinggang, ikal tipis dan bibirnya menggunakan riasan berwarna merah. dressnya berbahan satin merah dengan model backless..

perempuan itu bernama Lora.
tatapanya hanya terpaut kepada Damian, dan sebagai laki-laki pada umumnya, Damian membalas tatapan Lora dengan senyum singkat.

"Hi, member baru ..?" tanya Damian saat Lora menghampirinya, "tau dari mana..?" suara lembut Lora yang bisa dgn mudah menggetarkan hati member lain, "never saw you before, please .. have a seat."

Damian meminta Lora untuk duduk saja disaat beberapa staff disitu menyediakan minuman untuk keduanya, Lora tampak terkagum dan mencintai Damian dari pandangan pertama, wajah tampan damian, hidung mancungnya, senyum manis, lesung pipi, rambut pirang dan mata kehijau-biruanya.

sesekali Lora menyentuh bahu Damian sembari tertawa dan menikmati perbincangan mereka, waktu sudah lewat tengah malam, namun .. kini pandangan Lora terarah pada cincin silver damian dijari manis sebelah kirinya

Lora dengan sengaja menyentuh jemari Damian sebelum berkata "married man aren't you?" Damian menyengit, mengangguk dengan bibir yang meneguk lagi

"Damian .." suara Lora yang lembut terdengar lagi mendengar namanya, "mhm ..?" singkat Damian. "rumah tangga itu kan ada kalanya masuk ke part banyak masalah .."

"just in case you got a problem, im always here with you .. just both of us."

Lora menuliskan nomor ponselnya kepada Damian sebelum dia dan member Moonlight lainnya pergi meninggalkan Basecamp Checkmate.

"Biariinnnn biar gw aduin mbak Chiaaaa!!" ancam Ken saat dia melihat Damian menyentuh kertas dengan berbagai digit itu, "Dami, nih si Kai kasih peliharaan.. mending lo bawa pulang.."

"peliharaan apa?" Damian menoleh kearah Rey, lalu Rey mengangkat anjing berbulu putih yang masih kecil. "ya ampunn ..~ sini sini, gw bungkus aja.."

benar saja, seperti apa yang Damian katakan dia benar benar membawa anjing itu pulang, Kai juga memberinya tas khusus untuk menaruh peliharaan hewan di dalamnya.

📍Damian's Residence.

suara kecohan antar kunci dan kunci lainnya terdengar, Damian sudah sampai rumah dan keadaan rumah sudah gelap, pastinya karena Fuya sudah tidur.

suara kecohan antar kunci dan kunci lainnya terdengar, Damian sudah sampai rumah dan keadaan rumah sudah gelap, pastinya karena Fuya sudah tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"woofff!!..~ uuwwf..~" gonggongan kecil membuat Damian merasa gemas sekaligus membuat Fuya terbangun, "EH— .. apa itu?"

"guguk, nih coba pegang .." Damian membuka resleting tasnya dan memberikan anjing itu agar Fuya coba menyentuhnya.

"udah ada namanya belum?" Fuya yg masih setengah sadar, selagi tanganya mengucek mata, Fuya akhirnya bisa mengelus mengelus bulu lembut makhluk kecil yang sekarang ada di pangkuanya.

"namain vodka aja udaaahhh!!" sahut asal dari mulut Fuya, "kenapa harus Vodka?".

untuk menjelaskan alasanya Fuya mengangkat anjing kecilnya di wajah Damian, "liat deh, nih guguk mukanya nyengirnya lucu, udah gitu kalo jalan kayak orang mabok .. pantatnya belok kanan belok kiriii.."

Damian hanya menghela nafas aja, setelah itu membereskan segala peralatan dan masuk ke kamar bersama Fuya yang masih asik bermain dengan, Vodka

"oh iya, kamu buatin saya bekel apasih?" kata Damian sambil ganti baju, "nasi pakai nori, kulit tahu pakai isi, dakgalbi pedes pakai kimchi, dada ayam saya potong kecil kecil ... sama brownies buatan Mama, sama jus jeruk pakai es.."

"kenapa? gak enak..?"

Damian tersenyum canggung dengan jemarinya yang menggaruk tengkuk lehernya "enak sih, dakgalbi nya juga saya suka .. cuma .."

"cuma ..?"
"bentukannya itu loh, makhluk apa sih itu?"

"itu bentuk bentuk ala ala bento gitu, tadinya mau saya buatin nasi bentuk pompompurin.." lalu Fuya memberika handphone nya kepada Damian untuk menunjukan gambar pompompurin

"ooohhh, pikachu itu."
"INI POMPOMPURIN YA!"

Damian lalu menoleh kearah rak buku yang setengah penuh, "itu isinya buku punya kamu?"

"iya, rak buku Damian saya rapihin juga, pantes .."
"pantes apa..?" Damian bertanya, "Damian bloon, rak buku aja ampe bedebu."

Damian menaikan alis berusaha untuk membuat Fuya takut "apa? fakta kan? ckck .. sekalian saya penuhin pake pajangan.."

benar saja disitu banyak sekali pajangan boneka plushie, sanrio, beberapa karakter anime, dan polaroid yang Fuya dekor di beberapa bagian yang kosong, dia juga menaruh buku buku dan dokumennya dibagian bawah rak sehingga semuanya terususun rapih.

"tadi.. di basecamp Damian ada siapa aja?"

rasa ingin tahu Fuya datang lagi, dia ingin tahu siapa saja yang menemui suaminya, "temen temen biasa," Fuya hanya mengangguk saja lalu bertanya lagi "temen apa temen?" sambil menunjukan sobekan kertas dari Lora yang tak sengaja jatuh dari kantong Damian

"iya, tadi anak samping ada yang main ke basecamp Checkmate. yang kasih gw nomor ini tadi ngobrol sambil minum sama saya.."

"minum doang?"
"mau tau."

Fuya kesal dan berdecih sembari menggendong Vodka, "ini Vodka bobo dimana? .." Damian melihat sejenak Vodka berada dipelukan Fuya, dia membuka lemari dan memberikan selimut kecil "nih selimut bekas keponakan saya, jadiin tempat tidur Vodka malem ini.."

"besok baru kita beli peralatan untuk hewan."
"okeoke."

  SELCOUTH .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang