- V. Sebelah Mata

109 6 3
                                    

pagi ini tiba tiba badan Fuya sangat panas, dia sempat menghubunhi Clientnya untuk melakukan online meeting saja, Jihan pun mengiyakan Fuya bahkan mendoakan agar Fuya bisa cepat sembuh.

tapi di sisi lain, saat Fuya melakukan hasil observasi yang ia lakukan kepada Jihan dan segala upayanya sebelum masuk ke persidangan, dari bawah dapur Fuya bisa mendengar beberapa kali suara orang memasak.

setelah meeting tersebut usai, Fuya menoleh ke belakang dan melihat Damian yang membawa semangkuk nasi hangat dengan sayur bercampur tofu

"Makan, kamu lagi panas."

Fuya masih ragu tapi tetap memakan yang Damian sudah buatkan, lalu dia bertanya "ngapain aja sama Jaden semalam?"

'harus banget apa lagi makan nanya itu, buat mood gaenak aja'

"terserah mau Jaden pacaran sama kamu sampai kapan, tapi pada akhirnya kamu bakal tetep jadi Istri saya. saya kasih kamu saran sebaiknya kamu cepat move on dari Jaden .. stop playing games with some cowards like him."

Fuya melirik Damian dan bertanya balik "siapa yang pengecut? Jaden? gara gara dia janjiin pengen nikah tapi gajadi jadi terus?" Fuya memutar mata dan Damian menganggukan kepala sebagai respon

"Damian gak seharusnya ngomong kayak gitu, saya sama Jaden selalu sibuk makanya belum bisa terlalu ngebagi waktu banget!" suara Fuya kini sudah mulai menekan ketika diajak bicara, tatapanya juga sudah tak suka

"Damian, Damian, Damian ... panggil Mas aja lebih enak."

Fuya langsung menatap geli kearah Damian yang minta dipanggil 'Mas'. "udah deh gausah ngalihin pembicaraan! MAS!" saking kesalnya Fuya langsung meneriakan nama yang Damian ingin Fuya panggil sebagai sebutan untuk Suaminya

Fuya duduk kembali dan menatap dokumen dokumen itu sembari mengunyah makanan, sementara Damian kembali ke dapur untuk mengambil obat tablet agar demam Fuya membaik.

"nih minum."

Fuya meneguk sebuah tablet , kepalanya masih pusing, bahkan setelah Damian menyarankan Fuya untuk tidur dan beristirahat dia tetap saja ingin menyelesaikan dokumen dan masalah Clientnya dengan cepat.

"tanggung, ini sidangnya minggu depan, biar gausah nunda terus nanti saya kebiasaan .."

           ____

sedari tadi Damian asik melihat isi ketikan yang berada dilayar laptop Fuya, dia melihat lihat dengan kepo isi dari dokumen dan File milik Client dari Fuya, "ini dia ada masalah apa?" tanya Damian yang masih asik lihat lihat

"nama dia Jihan, suaminya sering mukul, kasih uang bulanan semena mena, dia sering ngatain istrinya hal hal gak baik, .. mbak Jihan ini ngalamin kekerasan seksual, dia juga sempet dipaksa aborsi.."

Damian menggelengkan kepalanya tak percaya, dia merasa iba saat melihat beberapa foto bukti dan email yang Jihan kirimkan ke Fuya.

"kasian Baby nya .." lirih Damian merasa kasihan mendengar kalimat 'aborsi'

"iya, doain minggu depan semoga semuanya lancar .. dan semoga mbak Jihan ini bisa dapat hidup yang lebih baik deh.." sambung Fuya.

                           ——

di waktu luangnya, Damian juga seorang yang ikut mengurus perusahaan sang Ayah, Grayscale, sebuah perusahaan ekstraktif. tentu harganya juga tak biasa..

tugas Damian hanya membantu kecil saja, seperti melihat hasil hasil yang di dapatkan melihat pengeluaran dan pemasukan, dia rasa pekerjaanya menjadi seorang Pilot lebih asyik, walau memang ia pernah masuk kelas bisnis bisnis seperti itu

  SELCOUTH .Where stories live. Discover now