- XIV. Im Not Her

102 6 0
                                    

Arctic Monkey - Do I Wanna Know, Check!
The Weeknd - Starboy, Check!
Versace On The Floor, Bust Your Window, oh iya .. masih pagi jadi selain kafein, Fuya juga butuh lagu Dj Angkot untuk menemani Mini Cooper S Automatic in Pepper White miliknya

sekarang coba kita Cross-Check lagi .. hmm
1. Beli nasi uduk Bu Ratna, sekalian beli es kopi gula aren, Check!
2. Dugem in de Car, Check!
3. Makeup in de Car, Check!
4. Meeting sesi 2 — Fluctuating Exchange Rates Impacting Operating Costs ..
5. Nanti maen bultang, berenang dan makan (lagi) + unbox bikiniih sekzy untuk swimming rawr

"Bu Fuya .." salah seorang pegawai menyebut namanya, sonta berbalik melihat senyum yang terukir, "Sudah pada datang semua?" Fuya menyoal, pegawai itu mengangguk "sudah kok Bu, tadi Pak Hazi baru saja datang, salah dari ahli keuangan yang Ibu hadirkan untuk rapat ini."

"Mm.. Mbak, ngeliat ada anak cowoknya Pak Hazi gak? namanya Jaden .."

si pegawai mengangguk "Ah iya, Bu anaknya baru aja sampai di lobby." okay, okay, dia udah move on tapi apa salahnya jengukin mantan setelah hampir 3 bulan gak ketemuan, ternyata Jaden ditawarkan untuk bekerja di cabang lain .. dan dia juga setuju

iya .. kenapa ya mantan itu lebih menggoda? dia makin ganteng, bentuk rambutnya yang sleek on point banget, dasi warna navy kebangsaan dia dan his unique fragrance.

Tapi .. "Fuschia .." dia memanggil Fuya dengan sebutan itu, terasa aneh. membuat Fuya benar benar tersadar bahwa sekarang Jaden telah menganggapnya tak lebih dari seorang rekan kerja, ah iya mingkin berlebihan karena kita hanya membicarakan nama panggilan, dan dia .. menggandeng seorang perempuan

"Oh, Jaden .. apa kabar, cewek mu ya?" Fuya menatap si gadis yang lebih pendek darinya, rambutnya di semir dirty blonde hampir mirip dengan Camila tapi kalau dia kan rambutnya lebih blonde kebanding cewek yang sedang Jaden gandeng, "Oh enggak, we're still trying on .. ini Tessa."

Tessa kemudian sesekali berjabat tangan, dan Fuya segera mengizinkan kehadirannya karena rapat akan dimulai, ".. Apa semuanya sudah masuk ke ruang rapat?" Fuya bertanya kepada salah seorang asistennya, Allie, sembari membawa laptop, dan berbagai barang untuk rapat dia menyahut "Sudah Bu."

*tak ..*
*tak ..*

hentakan heels Yves Saint Laurent pujaan hati si pemilik, Fuya sampai juga pada titik tujuan, salam hangat memenuhi ruangan dan rapat berjalan lancar walau tak terasa sudah berjam jam lamanya, ada banyak sekali kontroversial .. dan ingat Pak Hazi? iya dia seorang ahli keuangan, dan Pak Hazi juga sudah kenal Fuya dari lama jelas alasannya karena Jaden yang pernah berhubungan dengan anak sulungnya.

"Maka dari itu saya akan mengusulkan adanya pemantauan lebih lanjut terkait pemasukan mata uang yang ada di dalam sistem The Bellathe, kalau saja konflik ini terus berlanjut hingga seterusnya ..."

"Saya yakin, kita akan rugi di masa depan, mungkin untuk beberapa waktu, profit yang di dapat belum seberapa. Tapii saya yakin kalau kita melakukan perencanaan yang pertama .. cara kerja sistem disini akan lebih efisien dan saya menjamin.."

".. akhir tahun nanti, perkiraan akhir desember nanti, kita bisa memastikan pengerjaan ini berhasil 135%-160% .. profit tersebut tak hanya untuk kita kita semua yang menghadiri rapat pada hari ini tapi juga untuk para pekerja di hotel Bellathe."

Papan dan monitor presentasi sudah terpampang jelas, setelah ada keputusan akhir dari Fuya para petinggi yang berpartisipasi akhirnya mendapatkan jalan keluar .. berkat kerja sama selama beberapa hari ini, juga adanya pemasukan dan konklusi cerdas dari atasan baru di The Bellathe, siapa lagi kalau bukan Fuschia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

  SELCOUTH .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang