- XII. Jangan Diungkit

56 4 0
                                    

Selang seminggu, pukul 3.

Fuya sedang duduk di dalam lab, ada beberapa rekan kerjanya yang ikut belajar disana, sedangkan Fuya kini sibuk sendiri di meja lab, ada beberapa erlenmeyer berisi cairan, gelas beaker yang sedang dituangkan ke beberapa tabung reaksi, tak hanya otak kedua alat penggeraknya ikut bergerak

menulis, mengamati berubahan, reaksi, mempelajari, dan membaca journal catatan dari Daner, sekali gerak. Fuya tampak pening, tidak .. bukan karena ini susah, memang sih sedikit challenging tapi problemnya adalah, dia mengejar waktu, karena pukul 5 dia sudah harus ada di salon, dan jam setengah delapan sudah harus ada di Bellathe, lantai 25 tempat dinner-garden, berlokasi di atap Bellathe yang menjadi ikon dari Bellathe sendiri

bukannya siap siap, dia malah harus menuntaskan tugas dari Daner terlebih dahulu.

pertemuan keluarga Fuya, keluarganya Damian, dan Pak Raga.

ngobrol basa-basi sebenernya gak masalah, cuma Fuya gak senang dengan adanya Camila, inget ya .. Camila aja, enggak sama keluarganya juga

— •

📍Bellathe The Masterpiece.

"Selamat Malam Bu Fuschia, dengan saya Lida, mari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selamat Malam Bu Fuschia, dengan saya Lida, mari .. saya antarkan" ramahnya, semua pekerja disini memang dilatih untuk menjaga sikap dan penampilan, bahkan dari lobby saja sudah ada yang siap menyapa, mengambil delivery makanan ataupun barang pesananmu

"Selamat malam Bu Fuschia," ramah seorang pegawai lelaki, "selamat malam juga bu fuschiaa.." Ravenzi datang entah dari mana, mengikuti gaya bicara pegawai yang baru saja menyambut

Fuya bukannya senang malah datang dan langsung menoyol Ravenzi "Dasar!! aku udah chat kamu tapi gak di bales pulang kapan, kaget tau gak udah berapa bulan gak pulang"

Ravenzi hanya membalas dengan cengengesan "ehehe, maafkan akuuuh.. yuk kita up up.." menunjuk nunjuk keatas

di dalam lift Fuya bertanya "udah pada dateng?" Ravenzi terus menjawab "hooh, rame juga btw"

hening sejenak ..Ravenzi sesekali menatap si kakak penuh ketulusan, suaranya berubah lembut ".. Im sorry,"

"untuk apa?"

Ravenzi menghela, melihat kearah lain "about week ago, Mom compared you with me .. saying that you're better off taking the hotel and im the one with Dad."

memudar sedikit pancar senyuman Fuya "yaudah, udah clear juga, aku sempet diskusi bareng Mas dan dia rasa memang baiknya seperti itu .. biar adil juga."

bagaimana Ravenzi tahu tentang itu kalau dia baru pulang hari ini? alasannya karena Helen bercerita lewat video call dengan Ravenzi bersama Daner.

*.. ting..*

Pintu lift terbuka .. "Selamat malam Bu Fuschia, Pak Raven, mari .. saya antarkan.." keduanya mengikuti langkah si pekerja berseragam maroon-abu-abu

"Malam, Bu Fuschia.." kata Camila, entah mengapa bajunya terbuka malam ini, di bagian belakang ber-lace separuh backless, "Fuschia, oh .. ini Ravenzi, adik saya."

  SELCOUTH .Where stories live. Discover now