prologue: dari fattan, untuk aeyla.

201 11 4
                                    

Jika kisah sebelumnya menceritakan tentang sepasang manusia yang menjadi satu karena rencana yang dirancang oleh manusia lainnya.

Maka ini merupakan kisah sepasang manusia dari sudut pandang salah satu dari pasangan itu.

Tentang bagaimana ia menerima manusia lain masuk ke dalam hidupnya.

Tentang bagaimana ia belajar mencintai sesuatu yang datang tanpa pernah ia minta.

Tentang bagaimana ia melapangkan hatinya untuk menerima semua hal baru di dalam hidupnya.

Ini kisah tentang Fattan Dirlangga yang berusaha untuk menerima Aeyla Pradipta yang tiba-tiba hadir ke dalam hidupnya tanpa rencana. Tentang bagaimana Fattan berusaha untuk mencintai Aeyla dan segala isinya. Dan tentang bagaimana seorang Aeyla Pradipta berhasil menjadi dunia bagi seorang Fattan Dirlangga.

***

"Pa, Fattan belum mau nikah. Umur Fattan baru 22 tahun, Pa." Ucap Fattan menolak keras permintaan Papanya.

Fattan baru saja kembali ke rumah setelah kegiatannya di kampus. Baru saja Fattan menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa, Papanya sudah datang menghampiri Fattan dan mengatakan bahwa ia akan dijodohkan dengan salah satu anak sahabatnya.

"Nak, mama dan Papa tau kalo kamu belum mau menikah. Tapi apa gak bisa kamu menerima perjodohan ini sebagai permintaan mama? Mama gak pernah minta apa-apa sama kamu, jadi sekarang mama minta kamu untuk
menuruti permintaan mama."

Fattan mendesah pelan. Tidak masuk akal. Menikah di usia mudah tidak pernah masuk ke dalam daftar hidupnya.

"Tapi nggak menikah juga, Ma. Ini tuh gak masuk akal."

"Fattan gak mau menikah sekarang."

***

"Saya terima nikah dan kawinnya Aeyla Pradipta binti Syafiq Pradipta dengan mas kawin tersebut di bayar tunai!"

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"SAHHHH!!!"

***

Fattan menatap wajah Aeyla dari samping. Wajah wanita yang selalu menemani hari-harinya. Wanita yang selalu merawat dan menjaganya. Wanita yang juga bahkan merelakan mimpinya untuk hidup bersama dengan dirinya.

"Ay.." panggil Fattan pelan sambil menyelipkan rambut-rambut Aeyla ke belakang telinga.

"Hm?"

"Terima kasih karena udah menjadi istri dan ibu dari anak-anakku."

Fattan mengusap lembut puncak kepala Aeyla. Lalu ia mendaratkan kecupan di kening Aeyla cukup lama.

"Ayo kita bangun rumah yang sederhana namun penuh cinta dan bahagia."

🕊️


A/N:

Halo semuanya! Selamat datang di cerita barukuu. Ini masih Aeyla-Fattan universe ya.

Tadinya aku mau bikin cerita Aeyla-Fattan versi AU di twitter, tapi setelah aku pikir-pikir lagi, aku mau lanjutin cerita mereka disini aja. Tapi kali ini dengan sudut pandang Fattan sebagai seorang pria yang berusaha menerima orang baru dalam hidupnya.

Mungkin nanti bakal ada bagian yang terlihat seperti sudut pandang Aeyla yang menilai Fattan. Tapi yang jelas disini bakal lebih banyak tentang Fattan dan bagaimana kehidupan Fattan.

Aku pastikan bakal ada beberapa bagian dari cerita sebelumnya yang terbawa masuk ke cerita ini, jadi kalo temen-temen pembaca baru aku sarankan untuk membaca cerita sebelumnya yaitu "Love Countdown" aku cuman menyarankan ya, tapi kalo nggak pun gak masalah, bakal tetep nyambung kok!👍🏻

Jadi begitu! Lagi-lagi do'aku setiap publish cerita itu cuman satu, semoga cerita yang aku tulis bisa selesai sampai akhir. Aamiin😭🤲🏻
(minta maaf karena banyak cerita yang berhenti dan aku takedown lagi🙏🏻🙏🏻🙏🏻)

Selamat membaca untuk pembaca lama dan pembaca baru. Selamat datang di dunianya Fattan dan Aeyla yang penuh cinta.


Fattan's moodboard

Fattan's moodboard

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aeyla's moodboard

Aeyla's moodboard

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Sampai jumpa di chapter selanjutnya! Babai👋🏻

Kita Usahakan Rumah ItuWhere stories live. Discover now