1.2 - belum selesai

44 7 0
                                    

Selamat pagi semua! Pertama-tama aku mau minta maaf, niatnya kemarin aku mau up chap baru, tapi atas izin Allah kerabatku ada yang meninggal dunia jadi rariweuh bingit😭🙏🏻

Jadi ak update hari ini deh hehe.. happy reading all! Have a nice day💝





Fattan menghembuskan napasnya kasar membuat asap mengepul di sekitar wajahnya.

"Anjir sejak kapan lo ngudud di ruangan begini? Ketauan bini entar diomelin." Fattan tidak menjawab ucapan Gege. Membiarkan lelaki yang merupakan salah satu teman dekatnya yang kini turut bekerja di perusahaan miliknya duduk di sebelahnya.

Sebenarnya Gege juga berada di satu kampus yang sama dengan Fattan, namun Gege berada satu tingkat di atas Fattan. Cukup dekat
dengan Fattan, namun tidak sedekat seperti Fattan dengan keempat temannya yang lain. Bagi Fattan, Gege itu sudah seperti seorang kakak.

"Napa sih?" Tanya Gege sambil ikut membakar sebatang rokok yang sudah ia selipkan di antara bibirnya.

"Si Rere lagi?" Tebak Gege. Fattan tak menjawab. "Bener berarti."

"You've done with her almost 4 years ago, isn't?" Fattan menundukkan kepalanya sambil menghembuskan napasnya.

"Udahlah, you already have Aeyla and also Azalea, she's already find her happiness too. Lo mau galauin apa lagi?" Gege memang tau permasalahan antara Fattan dan Regina, sama halnya seperti Hiro. Gege hampir mengetahui semuanya.

"Dia tuh selama ini ternyata nungguin gue." Ucap Fattan sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi.

"Ya terus?"

"Gue ngerasa bersalah."

Sudah dua minggu sejak pertemuannya dengan Regina di Surabaya kemarin. Namun terkadang Fattan masih memikirkan wanita yang dulu memenangkan hatinya. Fattan tau ia akan menyakiti Aeyla jika terus seperti ini, tapi ia juga tak bisa menghalau pikirannya untuk tidak memikirkan Regina.

"Terus lo gak merasa bersalah sama istri dan anak lo?" Tanya Gege berusaha menyadarkan Fattan.

"I do, Bang. Gue beneran ngerasa bersalah banget sama Aeyla dan anak gue. Gue ngerasa jadi kayak lagi selingkuh, padahal selingkuh aja engga."

"No, you cheated on her. Lo selingkuh sama perasaan dari masa lalu lo. Fattan it's already 4 years ago. Lo masih belum mau berpindah tempat gitu?" Suara Gege terdengar putus asa. Fattan tau jika sahabatnya itu sudah sangat geram dengan dirinya.

Fattan tidak tau. Selama ini ia merasa sudah berpindah tempat. Selama ini ia merasa Aeyla sudah berhasil memenangkan hatinya. Semua cinta dan kasih yang selalu ia berikan pada Aeyla dan sebaliknya. Fattan kira 3 tahun bersama Aeyla sudah cukup untuk memindahkan sebagian dunianya yang saat itu masih tertinggal.

"Lo tuh penipu." Pungkas Gege membuat dada Fattan seolah dihantam oleh batu.

"Lo nipu semua keluarga lo, lo nipu keluarga Aeyla, lo nipu istri lo sendiri. Lo nipu diri lo sendiri." Lanjut Gege tanpa menatap Fattan. Pria itu menghembuskan napasnya kuat-kuat, membuat asap mengepul di antara mereka.

"Mama udah tau soal Regina. Gak sengaja ketauan waktu Mama beresin kamar gue dan nemu kotak itu." Ucap Fattan setelah menyesap kopi yang sudah mulai dingin.

"Mama juga sempet beberapa kali ketemu Regina katanya. Ketemu waktu acara pembukaan salah satu hotel gitu, terus mereka jadi kenal." Lanjut Fattan berhasil membuat Gege menoleh. Sejak kapan? Karena Fattan tidak pernah menceritakan hal ini kepada para sahabatnya.

"Kata Mama she's a kind girl."

Gege menggeleng tak percaya. "Crazy. Drama banget anjir hidup lo. Tapi kalo mereka ketemunya dulu, dan lo kenalin Rere sebagai cewek lo, tetap aja, lo sama Regina gaakan pernah bisa bersatu."

Fattan mengangguk setuju, dia dan Regina memang tidak akan pernah bisa bersatu.

Gege mematikan rokok yang dipegangnya. Lalu menghela napasnya sebelum berdiri menatap Fattan. Ia menepuk pundak Fattan 2 kali.

"Tan, Regina is your past. Cerita kalian berdua udah berakhir sejak 4 tahun lalu. Semuanya udah selesai sejak lo ngasih tau dia kalo lo akan menerima perjodohan yang di lakukan sama orangtua lo. Lo mau menyesal juga percuma." Ucap Gege sambil menatap lurus pada Fattan yang masih diam.

"Nothing we can do. Lo cuman bisa melanjutkan hidup lo. Kalo lo gak mau Aeyla sampe tau masalah ini, maka dari itu lo harus lupain Regina. Anggap dia sebagai rekan kerja lo, bukan teman apalagi mantan."

Tangan Gege masih bertumpu pada bahu Fattan. Ia menepuknya sekali lagi.

"Sekarang gue tanya, do you still love her?"

"No." Jawab Fattan tanpa ragu. Karena memang kenyataannya begitu. Fattan tidak lagi mencintai Regina. Hanya saja ada sesuatu yang mengganjal. Ada sesuatu yang Fattan rasa harus ia dan Regina selesaikan.

"Perasaan lo sekarang itu karena kalian udah lama gak ketemu dan dulu di hari terakhir kalian ketemu kalian gak menyelesaikan apa yang memang harus di selesaikan. Semua janji lo, semua harapan Regina."

Benar, dulu saat terakhir bertemu Fattan hanya mengatakan bahwa Regina perlu menunggunya setahun. Jika ia tidak kembali, maka Regina boleh pergi. Egois memang. Tapi begitulah Fattan dulu.

Gege berdecak pelan saat Fattan tidak mengeluarkan suaranya, hanya menatap kosong pada gelas kopi di atas meja.

"Udah ah! Udah jadi bapak juga masih aja galau gara-gara mantan. Gue gak mau ya itu kerja sama—sama perusahaannya si Rere gagal total. Kemarin anaknya nge-email ke gue, bilang bulan depan rapat di Jakarta aja, dia sekalian mau ke makam Papa nya."

"Dah, gue balik ya! Awas lo kalo masih galauin mantan. Inget anak sama bini!"

"Iyeee! Sana balik kerja!" Gege mendelik tajam
mendengar ucapan Fattan.

"Siap pak bos!" Balas Gege sarkasme, membuat Fattan tertawa keras.

Namun tak lama setelah Gege keluar, pikirannya kembali berkelana.

Fattan harus menyesaikan semuanya. Agar ia bisa melanjutkan hidupnya seperti yang dikatakan oleh Gege.

"Bener, gue harus menyelesaikan semuanya. Sebelum terlambat."


🕊️






NEW CAST UNLOCKED!
Ganesha Rajasa di panggil Gege

NEW CAST UNLOCKED!Ganesha Rajasa di panggil Gege

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kita Usahakan Rumah ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang