VC 19 || AFFAIR

1.8K 232 53
                                    

ㅤㅤ

ㅤㅤ
— V I P —

ㅤㅤ

Dalam ruangan yang gelap dan penuh debu, lelaki itu membuka mata nya secara perlahan sambil sedikit meringis kesakitan akibat luka-luka di wajah nya yang masih basah dan terasa sangat perih.

Lelaki itu melihat ke sekelilingnya dengan susah payah karna tubuh nya sulit sekali untuk di gerakkan. Ia melihat ke arah sekitar yang tampak asing.

Dimana dirinya saat ini? Dan kenapa tubuh dan mulut nya di tahan? Karna sesungguhnya lelaki itu benar-benar tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya sendiri, sampai-sampai ia tersadar di tempat ini dan dalam kondisi tubuh nya yang terikat dengan kawat dan mulut nya yang di sumpal dengan kain.

Lelaki itu di ikat di bagian pergelangan tangan, kaki, dan juga leher menggunakan kawat tajam dan berkarat. Pantas saja seluruh badannya terasa perih dan sakit, terutama pada bagian leher.

Ia tidak bisa bergerak sedikitpun dari posisi nya, karna sekali ia bergerak, maka kulit nya akan bergesek secara langsung pada kawat yg menahan dirinya di kursi.

Tak lama kemudian, terdengar suara lonceng yang khas dari arah belakang. Suara lonceng itu semakin dekat ke arah lelaki itu, di sertai dengan suara langkah kaki.

Sulit untuk melihat siapa orang yg sedang mendekat ke arah nya, lelaki itu benar-benar tercekik dengan kawat-kawat yang menempel pada permukaan kulit nya.

Ia juga tidak bisa berteriak karena kain yang terasa pahit dan bau menyengat itu pun, tersumpal di mulut nya. Jujur saja, lelaki itu sudah tak tahan. Ingin sekali ia muntahkan semua isi perutnya karena merasa mual.

Seseorang yang datang dengan suara lonceng itu pun kali ini berhadapan langsung dengannya. Dengan setelan tuxedo dan topeng putih khas milik nya, orang itu merendahkan posisi tubuh nya agar sejajar dengan lelaki yang terduduk di kursi sembari menahan sakit.

Lelaki itu sedikit memberontak dan berteriak, melihat orang itu.

"Sstt, jangan gerak. Luka lo semakin dalem." ucap orang itu sambil mengelus pemukaan kulit lelaki itu yang sudah berdarah karena tergesek dengan kawat.

Lelaki itu diam sejenak, ia merasa sangat mengenali suara orang itu.

"HMMM!" teriak lelaki itu dengan mulut yang masih tersumpal kain.

manusia setengah iblis bertopeng putih itu pun tertawa terbahak-bahak mendengar teriakkan dari lelaki itu.

"Hahahahaha, kenapa situasi kali ini terasa kayak Deja Vu? Gue jadi keinget saat saat terakhir Zena meninggal, dia juga berteriak sama persis kayak lo." ucap orang itu dengan semangatnya.

"Arkas, lo tau apa kesalahan terbesar lo?" tanya kembali orang itu sambil menatap manik mata Arkas yang sayu dalam-dalam.

Arkas hanya terdiam lemas, ia tidak punya tenaga untuk melawan atau pun berbicara dengan orang itu. Walaupun sebenarnya ia ingin.

Arkas hanya menjawab dengan 1 kali gelengan di kepalanya.

"Kesalahan lo adalah, mencintai orang yang salah... Lo terlalu nafsu dalam percintaan lo yang bertepuk sebelah tangan itu, sampai pada akhir nya, lo memilih opsi lain. Yaitu, menikung temen lo sendiri." akhir dari kata-kata orang bertopeng putih itu mampu membuat bola mata Arkas membesar karena terkejut.

Kenapa orang itu bisa tau rahasia nya? Rahasia yang selama ini ia tutupi, agar tidak ada siapapun yang tahu.

Lagi-lagi orang itu tertawa, "Hahaha. Kenapa? Lo kaget kalau gue tau rahasia yang selama ini lo tutupin? Lo mungkin bisa nutupin hal itu dari Algo, tapi lo ga bisa nutupin itu dari gue." ucap nya sambil menyeringai di balik topeng nya.

VIP CLASS [PROSES TERBIT]Where stories live. Discover now