VC 21 || SORROW

1.3K 199 5
                                    

BIASAIN FOLLOW DAN VOTE DULU SEBELUM BACA YA GUYS

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

BIASAIN FOLLOW DAN VOTE DULU SEBELUM BACA YA GUYS.

BERHUBUNG HARI INI AKU ULANG TAHUN, JADI AKU UP 2 PART YANG PANJANG, BIAR KALIAN PUAS😗

SO, HAPPY READING SENG KUH🤍

ㅤㅤ

— V I P —


Lelaki itu meneteskan air mata nya di kala ia merasa bersalah pada Zena. Video yang ia tonton membuat diri nya menyesal atas perbuatannya.

Kalau pun tahu pada akhirnya akan jadi seperti ini, Arkas tidak akan pernah meninggalkan perempuan itu. Semua ini salah nya. seharusnya saat itu ia tak meninggalkan Zena sendirian di sana. Seharus nya ia menenangkan Zena pada saat perempuan itu memberi tahu tentang kehamilannya.

Banyak yang Arkas sesali. Termasuk saat dia membohongi teman nya sendiri.

"Sekarang bukan saat nya lo nangis. Udah terlambat untuk menyesali perbuatan lo sendiri." tiba-tiba saja Arkas tersadar dari pikiran nya saat mendengar orang itu berbicara.

Pembunuh itu melepaskan sumpalan kain di mulut Arkas, agar lelaki itu dapat berbicara dengan leluasa.

"So, sekarang gimana kalau gue buat kesepakatan sama lo?" tanya pembunuh itu, dengan bersemangat.

Arkas pun tak bergeming sedikitpun. Ia ingin sekali melihat wajah pembunuh itu, untuk memastikan kalau suara pembunuh itu adalah orang yang dia kenal. Tapi sayang nya pembunuh itu terus bergerak di belakang tubuh nya dan memakai topeng puting.

"Sebelum itu, mending lo tunjukin dulu muka lo. Pengecut." ucap Arkas, dengan kata hinaan yang sedikit membuat harga diri pembunuh itu tersentil.

Pembunuh itu terkekeh, sambil menatap mata Arkas di balik topeng tersebut. "Ternyata keberanian lo 11 12 ya sama Zena"

"Bacot. Gausah lo bawa-bawa nama Zena, anjing. Mulut lo ga pantes nyebut nama orang yang udah lo bunuh."

"Pfftt... Terus, lo ngerasa pantes nyebut nama dia?" pembunuh itu terdengar menahan tawa nya pada Arkas. Bagaimana tidak? Arkas sendiri telah melakukan dosa besar terhadap Zena, lalu ia masih merasa paling suci. Dasar manusia menyedihkan.

"Gue akan langsung ngomong ke intinya aja. Gue bakal lepasin lo kali ini. Tapi, gue mau lo bunuh Jaccy." kemudian pembunuh itu mengambil ponselnya yang terdapat video Arkas dan Zena disana. "Dengan begitu video ini bakal aman sama gue, dan lo bisa bebas. Lo ga mau kan nama keluarga lo jadi jelek karena video kotor ini?"

Arkas tertawa kecil mendengar nya. "Lo pikir gue percaya sama lo?"

"Terserah, lo mau percaya atau ngga. Karena kali ini satu-satunya kesempatan buat lo bebas dari sini. Ar, gue tau lo pintar dan licik. Lo ga mungkin sia-sia in kesempatan ini gitu aja kan?"

VIP CLASS [PROSES TERBIT]Where stories live. Discover now