Snowdrop - 16

352 56 2
                                    

Hari kedua telah tiba. Semua siswa telah melakukan ujian di hari kedua, dan tengah menunggu hasil ujian. Keresahan mengenai posisi peringkat seolah tengah menghantui mereka. Wajah mereka ada yang sampai pucat. Tak berbeda jauh dengan Navi yang hanya bisa memantau para siswa di sekitarnya.

Yang menghabiskan banyak uang saja sampai seresah ini, lalu bagaimana denganku? Pikir Navi dengan serius.

"Wah ini akan seru. Pengumuman hasil ujian selalu saja jadi momen yang luar biasa."

Navi melirik ke arah tiga siswa laki-laki yang sedang berbincang tak jauh darinya.

"Kau ingin bertaruh? Aku sih masih yakin jika peringkatku jatuh pada kelas Crystal Sky."

"Aku mungkin menurun hari ini."

"Ah, aku yakin Dean yang masih menduduki peringkat 1 Piramida, Diamond Sky."

"Dan Eris, Taqi, Vidor pasti berada di peringkat 2."

"Sampai sekarang Dean selalu jadi yang terbaik. Susah untuk menjatuhkannya."

Navi penasaran dengan percakapan ketiga siswa itu, sampai mendengarkan percakapan mereka hingga mereka berlalu dari sana.

"Dean? Ini pertama kalinya aku mendengar nama itu." gumam Navi

Navi menghela nafas kasar, dan kembali mengacak-acak rambutnya. Ia terlihat resah sampai tak tau harus berbuat apa.

Sementara itu, sosok remaja laki-laki tengah bersandar di dinding sembari mendengar perkataan seorang pria bertubuh besar, layaknya seorang pengawal.

"Meski sekarang kau adalah putra sah kelurga Albert, namun kau tetaplah anak yang bahkan tak pantas menikmati kemewahan seperti ini. Setiap hari menikmati kemewahan, bukan berarti statusmu berubah. Aku merasa sangat malu karena harus melayani orang yang kedudukannya sangat rendah sepertimu."

"Moa, kata-katamu sangat keterlaluan. Bagaimanapun tuan yang membawanya masuk, dan dia adalah putra sah di keluarga ini."

Anak remaja itu hanya diam, lalu berlalu pergi tanpa memperdulikan dua orang di depannya.

Dean Albert. Anak dari seorang wanita simpanan yang seharusnya tak pernah bisa menginjakkan kaki di keluarga ini. Namun, aku mengerti kenapa tuan menyukai putranya ini dibandingkan putranya yang lain. Dia yang bahkan baru menikmati kemewahan saat berusia 8 tahun, memiliki wawasan yang luas yang akan membuat semua orang takjub. Anak buangan ini, sampai membuatku tertarik padanya. Yah, dia adalah calon pewaris yang tepat.

Navi yang mulai merasa bosan dan gelisah dengan hasil ujiannya. Saat tengah melewati koridor, ia tak sengaja bertabrakan dengan seseorang. Seorang siswa laki-laki dengan tinggi semampai, membuat ia hampir tersungkur kebelakang.

"Aduh! Woi! Heh?"

Navi terdiam sejenak melihat sosok siswa laki-laki yang berdiri di depannya, tengah menatap datar dirinya.

"Kau baik-baik saja?" tanya siswa bernama Dean Albert yang tertulis jelas pada papan namanya.

Ah, dia yang menjadi bahan perbincangan anak-anak lain tadi. Pikir Navi

"Yah, aku baik-baik saja." balas Navi

Dean melirik papan nama Navi lalu tersenyum tipis.

"Kau cukup pandai, tapi beginilah cara mereka bertahan. Mencuri dengan paksa bukan cara mereka, tapi menjatuhkan dengan tenang. Untuk mempertahankan sesuatu yang aku inginkan, kurasa aku akan melakukan apa saja, sama seperti mereka." bisik Dean kemudian berlalu melewati Navi.

Navi awalnya biasa saja, tapi saat Dean telah pergi. Navi sontak membulatkan matanya terkejut.

Apa dia mengawasi, apa yang sedang terjadi? Pikir Navi

CIRCLES (END)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon