Snowdrop - 17

406 60 9
                                    

Navi menuju ke ruang seni yang dulu sering di gunakan sebelum kejadian tanggal 21 itu terjadi. Ruang itu masih terawat, walau sudah cukup lama tak di gunakan. Saat sedang berkeliling, Navi mendengar suara alunan instrument violin dari salah satu ruang di tempat itu. Karena penasaran, Navi melangkah menuju ke arah suara itu. Saat membuka pintu, seorang siswa laki-laki tengah memainkan salah satu musik klasik, Antonio Vivaldi – Winter.

Navi menunggu sampai siswa laki-laki yang tak lain adalah Ian, selesai memainkan musik klasik tersebut. Setelah selesai, Ian langsung menaruh violin tersebut ke meja.

"Ada banyak alat musik dan peralatan untuk membuat karya seni yang masih layak di gunakan di sini." ucap Ian

Navi melangkah ke salah satu piano dan memainkan sejenak piano itu dengan lagu Call of Silent. Hanya sebentar, kemudian Navi mengangguk dan berbalik menatap Ian.

"Di gedung sebelah juga sama. Sepertinya semua orang di sini sangat kaya." canda Navi

Ian tersenyum lalu membuka salah satu jendela yang menampakkan pemandangan berupa pegunungan.

"Kau berhasil membuat hubungan mereka meregang." ucap Ian

"Ian, aku bertemu dengan Ariana sebelumnya. Dia menceritakan sedikit kejadian itu." ucap Navi

Ian melirik Navi, kemudian duduk di atas jendela.

"Apa dia menceritakan tentang Joe dan masalah Tara?" tanya Ian

"Itu benar. Kau sendiri tak ingin menceritakannya padaku." goda Navi yang membuat Ian seketika salah tingkah.

"Bukan seperti itu Nav. Saat kejadian, sebenarnya aku tak ada di sekolah. Aku sedang mengikuti pertandingan voli dan billiard. Baiklah, akan aku ceritakan sedikit tentang kejadian itu." ucap Ian

Navi yang sebenarnya hanya bercanda, seketika merubah ekspresinya menjadi cukup serius.

"Sebelum kejadian tanggal 21 itu, anggota S-Class mengadakan pesta yang cukup besar. Hampir semua siswa menghadiri acara itu. Bukan hanya Angkatan tahun ke 2 saja, tapi seluruh Angkatan hadir di pesta. Malam itu, walau semua siswa menghadiri acara itu, tapi jelas adanya pembatas di antara mereka, layaknya posisi peringkat Sky. Aku sempat hadir karena Vidor dan yang lain ikut hadir. Namun karena persiapan untuk mengikuti pertandingan, aku memilih pulang lebih awal." jelas Ian

"Itu berarti, ada masalah di pesta itu." ucap Navi

"Benar, masalah antar tim perwakilan. Aku dengar dari salah satu rekanku yang memang menghadiri pesta sampai akhir, tim perwakilan seni bertengkar. Masalahnya ada pada ide karya yang dicuri. Ide yang awalnya milik tim dari siswa klub seni yang di bina bu Larissa, di akui oleh tim dari S-class." jelas Ian

"Apa?"

"Walau begitu, bu Larissa meminta bantuan padaku. Aku menghubungi Vidor dan memintanya untuk menengahi pertengkaran itu ke esokan harinya. Tapi aku menyadari suatu hal, jika Vidor sebenarnya berpihak pada S-Class. Aku merasa bersalah pada bu Larissa dan tim yang dibinanya. Aku kemudian mencoba memberikan sedikit bantuan dengan ide, dan ide itu berhasil di terima oleh pihak seleksi. Alhasil, tim yang di bina oleh bu Larissa berhasil menjadi perwakilan." jelas Ian

"Siapa saja yang menjadi tim perwakilan dari S-Class? Dan apa yang terjadi setelah itu?" tanya Navi

"Perwakilan S-Class ada dua tim. Tim yang di ketuai oleh Joe dan teman-temanya, dan tim yang di ketua oleh Ren yang anggotanya di pilih oleh Eris. Yuda, dan Zayyan ada dalam tim Ren." ucap Ian

Navi seketika menghela nafas mendengar perkataan Ian.

"Setelah seleksi, aku dengar pertengkaran hebat terjadi antar anggota perwakilan yang tak terpilih. Kau sudah lihat bagaimana gilanya mereka. Aku sendiri bahkan sampai sekarang, masih tak bisa menemukan, siapa pelaku dari kejadian 21 itu." jelas Ian

CIRCLES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang