Snowdrop - 18

405 55 4
                                    

Semua anggota S-Class, satu persatu mulai berdatangan. Eris dan yang lainnya juga telah berada di ruang VIP. Walau begitu, tak semua anggota Diamond Sky akan hadir dalam pertemuan mereka.

"Eris, kau bilang akan menangani ini? Lalu bagaimana bisa Ariana dan teman-temannya itu kabur?" gertak salah satu anggota laki-laki.

Eris dengan santainya duduk sembari bersandar di sofa, hanya menanggapinya dengan memilih diam. Sementara Taqi, sedang menatap satu-persatu anggota S-Class dengan serius dari balik tirai rotan dengan tatapan begitu mengintimidasi.

"Tidak bisakah kau mengecilkan suaramu?"

"Memang kenapa, hah?"

"Hey, apa yang kalian lakukan?"

"Woi!"

"Bagaimana jika Ariana dan teman-temannya menemui Navi dan menceritakannya?"

"Diamlah! Mereka juga belum tentu tau segalanya kan?"

Pertengkaran hingga perkelahian hampir terjadi. Seketika terhenti saat, Valdan tiba sembari mengisap sebatang rokok. Ia berjalan dengan santai di depan anggota S-class, seolah sedang mencari seseorang.

"Aist, hahaha. Bukankah kalian terlihat sangat panik sekarang? Sekarang aku tanya, siapa di antara kalian yang membicarakan masalah ini pada Ariana, Joe atau selain mereka? Apa dia hadir sekarang?" tanya Valdan sembari menginjak puntung rokoknya.

Mereka kemudian saling menatap dan mencari siapa yang tak hadir dalam pertemuan. Namun, mereka mulai menyadari jika hanya Amel yang belum berada di tempat.

"Dia ada pemotretan. Sebentar lagi akan tiba." gumam Eris

"Tak ada yang tak hadir di sini selain Ren, Vidor, Yuda, dan Zayyan. Bukankah sejak awal mereka tak pernah dekat dengan kita? Tapi kenapa kalian masih mempertahankannya?" ucap seorang anggota perempuan.

"Itu benar. Sekarang, masalah yang berusaha kita tutupi, sampai mempertaruhkan nama keluarga sedang terancam. Ini gila, rasanya semua usaha kita akan hancur sekarang." balas anggota yang lain.

Taqi melangkah masuk dan berdiri di hadapan mereka semua. Terlihat jelas ada rasa takut dan cemas di wajah mereka semua.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang? Bagaimana jika ada polisi yang berpihak pada Navi?"

"Tak ada satupun bukti yang tersisa. Aku pastikan akan hal itu. Masalah Ariana dan teman-temannya yang melarikan diri, akan aku selesaikan." ucap Taqi

"Benarkah?"

"Dengar, tugas kalian sekarang adalah, singkirkan semua anak-anak beasiswa itu dari peringkat Piramida. Jangan biarkan mereka bergabung dengan Diamond Sky. Masalahnya adalah kalung itu. Kalung itu dan ruang tempat terakhir bu Larissa berada, tak ada yang boleh menemukannya. Walau kita semua sudah mengeceka ruang itu, mungkin saja ada orang lain yang mengetahui tempat kalung itu berada." jelas Eris

"Lalu bagaimana dengan Ayan? Bagaimanapun, Alyana telah mengorbankan dirinya untuk ini." ucap salah satu anggota.

"Mengorbankan? Kau bercanda? Entah siapa di antara kalian yang membunuhnya untuk menutupi masalah kalian sendiri." ucap Eris

"Ayan punya masalah sendiri. Dia akan berakhir dengan masalah itu. Aku yakin, Navi sedang mencari tau tentang kematian Nissa. Lagi pula, kematian Nissa juga menguntungkan kita." ucap Valdan

"Lalu bagaimana dengan Ariana? Aku harap kalian tak menghukumnya berlebihan." ucap Amel yang baru saja tiba.

Amel menatap wajah mereka semua. Namun hanya dengan melihat ekspresi wajah mereka, Amel sudah mengetahui jawabannya. Amel menghela nafas dan terlihat mencemaskan sesuatu.

CIRCLES (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora