بسم اللّه الرٌحمن الرّحيم
•
•
__________________________"Mencintai tidak harus sampai memiliki. Cukup simpan dalam hati dan tidak berniat mengumbar diri."
_Hati yang terluka_
_____________•
•Malam pun sudah tenggelam dan digantikan dengan sang fajar yang terbit di ufuk timur. Syakila dan Aisha lagi kebingungan dengan kedua sahabatnya yang tidak bangun-bangun.
"El, Kinar, bangun! Ayo kita qiyamul lail!" Aisha mengguncangkan tubuh Elfisya dan Kinara yang malah mengeratkan pelukan satu sama lain. Syakila pun ikut membantu Aisha yang sedikit kesusahan.
"Kak El, Kak Kinar, BANGUN!" teriak Syakila kesal. Aisha yang mendengar Syakila berteriak kencang pun mengusap dadanya.
"Eumh ... " lenguh Kinara dan melanjutkan tidurnya ke dalam pelukan Elfisya.
"Astagfirullah ... " Aisha beristighfar banyak dan langsung mengambil segelas air yang ada di dekat nakas tempat tidurnya.
"Bismillahirrahmanirrahim ..." ucapnya semangat.
Byur!
Kedua orang yang tengah tertidur pulas itu pun seketika panik. "Banjir! Banjir El." Kinara panik dan meloncat kencang yang mengakibatkan kakinya keseleo.
"Aw! MAMAAAAA." Melihat Kinara yang kesakitan. Elfisya, Syakila dan Aisha pun langsung membantu Kinar yang menangis seraya memegangi kaki kanan-nya yang keseleo.
"Astagfirullah ... Kinar jangan kek, monyet dong! Gini 'kan, jadinya?" Elfisya menceletuk tanpa beban. Kinara yang mendengar celetukan unfaedah Elfisya pun mendelik tajam dengan air matanya yang terus keluar.
Aisha yang melihat kaki Kinara yang bengkak pun langsung mengambil air kompresan dan minyak urut.
Syakila pun ikut membantu dengan memijit kaki Kinara yang kesakitan dan terlihat bengkak."Tahan bentar ya, Kak!" Syakila berucap seraya memegang dan memutarkan kaki Kinara yang mendapatkan respon sang empu dengan jeritan keras.
"Argh ... Syakila! Syakila sakit! Aku nggak kuat." Elfisya yang mendengar jeritan Kinara pun sedikit kasihan. Karena merasa baik hati, Elfisya pun membantu Syakila memegangi tubuh Kinara yang bergerak memberontak.
"Lo ngapain El! Lepasin aku!"
"Diam Nar! Biarkan Kila mengurut kaki lo yang suka meloncat-loncat nggak jelas itu!" dengkus Elfisya dan dibalas dengan dengkusan Kinar.
"Sedikit lagi, tahan bentar, Kak Kinar!" Syakila pun memutarkan kembali kaki Kinara dengan sedikit tenaga beserta sudah diolesi minyak urut yang disediakan Aisha.
"Nggak! Udah Kil." Kinar meraung kek, anak kecil yang kehilangan permen.
Tidak mendengarkan permintaan Kinara, Syakila pun langsung melanjutkan aksi mengurut kaki Kinar yang penuh dengan drama.
"Aaaaa ... sakit Syakila!" jerit Kinara kesakitan.
Aisha yang mendengar Kinara menjerit-jerit pun hanya menghela napas berat. Dipijat saja seperti mendapatkan siksa neraka!
"Coba gerakkin!" perintah Syakila sembari tersenyum.
Kinara pun menggerakkan kakinya dengan perlahan. Dan qadarullah kakinya yang keseleo dan bengkak pun bisa sedikit digunakan dan perlahan membaik.
YOU ARE READING
HATI YANG TERLUKA
Spiritual"Jangan menikah dengan Perempuan itu! Menikahlah dengan perempuan pilihan Umi, Gus!" Syakila Alquds, sosok gadis yang kehilangan kesucian dan berasal dari keluarga broken home. Menjadi istri dari seorang Ameer Elfathan Fatih hanya membuat Syakila...