30

5.6K 311 65
                                    

بسم اللّه الرٌحمن الرّحيم



_______________

"Tuhan hanya mempertemukan bukan mempersatukan. Terkadang yang datang hanya hadir bukan takdir."

_Hati Yang Terluka_
____


"SYAKILAAA."

Bunda Faridda langsung menerobos memasuki ruang ICU tempat Syakila selama ini menunjang kehidupan. Ia tak kuat, melihat putrinya yang sudah tidak bisa menghembuskan napasnya seperti biasanya.

Di sana putrinya sudah tertutup selimut rumah sakit dan masih menggunakan alat yang sering Syakila gunakan. Bunda Faridda mencoba untuk membangunkan putrinya itu.

Namun naas, bukannya bangun Syakila malah terus menutup matanya rapat, enggan untuk terbuka kembali.

"Kil!!! Ini Bunda!!! Bangun Kil!!!"
Bunda Faridda terus menggoncangkan seluruh tubuh Syakila, berharap putri Bungsunya itu masih hidup.

Bunda Faridda terus menjerit dan berusaha membangunkan Syakila yang sudah sangat kaku sekali.

Mendengar jeritan dan rintihan dari Bunda Faridda membuat Dokter Gina merasakan jauh lebih sakit dari sebelumnya.

"Bun ... Maafkan saya ..." lirih Dokter Gina menatap sendu kepada Bunda Faridda yang terus menggoncang tubuh Syakila.

"Kita copot semua alat, ya, Bun ... Putri Bunda sudah nggak kesakitan lagi. " Dokter Gina mencoba untuk membujuk Bunda Faridda yang enggan melepaskan pelukannya pada Syakila.

"ENGGAKK!!! PUTRIKU BELUM MENINGGAL!! PUTRIKU MASIH HIDUP!" Bunda Faridda terus meraung dan menyangkal bahwa Syakila belum meninggal.

Di lain tempat, tepatnya di ruang IGD. Ternyata setelah ditangani lebih lanjut Gus Fatih harus melakukan operasi pada otaknya. Hal tersebut membuat semua tangis pecah seketika.

Dan mau tidak mau, baik Umi Haida dan keluarga Kyai Hasan pun  menyetujui untuk Gus Fatih dioperasi. Semua berdoa agar Gus Fatih selamat dan berhasil dalam melakukan operasi.

Mereka tidak tahu aja. Bahwa di ruangan yang lain, seorang ibu tengah berduka dan juga menjerit histeris karena putrinya yang meninggalkannya sendiri.

🥀🥀🥀

"Umaaa ... Umaaaaa!!!" Seorang gadis kecil tengah menatap kepada Umanya yang terlihat menangis selama ia berada di sini.

Gadis itu pun kembali lagi kepada Umanya setelah diizinkan oleh kakek yang sering ia panggil Jid. Dan begitu terkejutnya ia bahwa Umanya ternyata masih berada di sini.

Bukannya ia menyuruh Umanya untuk pulang?

"Uma kenapa masih di sini?" Gadis kecil yang bernama Syifa itu pun bertanya sembari menatap polos kepada Umanya yang tengah mendongak menatap ke arahnya.

"U-Uma pengen di sini. Uma nggak mau balik. Uma mau dengan Syifa dan juga Jid."

Syifa pun meraih tangan Umanya yang terasa dingin. "Uma nggak kasian sama Aba? Aba lagi berjuang karena kesakitan lho. Aba juga pastinya nungguin Uma."

Perempuan yang kerap dipanggil Kila itu pun menggeleng sembari mulai meneteskan air matanya kembali.

"Mas Fatih ... Mas Fatih nggak nu-nunggu U-Uma ..." balas Syakila sembari meluruhkan air matanya kembali.

HATI YANG TERLUKAWhere stories live. Discover now