22

4.7K 270 14
                                    

بسم اللّه الرٌحمن الرّحيم



_____________________________

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan."
(QS. Al Ankabut: 57)

_Hati Yang Terluka_

__________


"Innalilahi wa Inna ilaihi raji'un." Kalimat istirja memenuhi ruangan Kyai Zafir. Suara tangisan semua orang menggema memenuhi  indra pendengaran seluruh manusia.

Tungkai Gus Fatih pun mendadak jauh lebih lemas. Ia tersungkur meluruh menyentuh lantai. Pandangannya tertunduk. Air matanya pun sudah banyak sekali merembes dari kedua matanya.

"ABAHHH!" jerit Umi Haida mengguncang tubuh Kyai Zafir. Tak lama setelah menjerit, Umi Haida pun limbung kemudian jatuh pingsan.

"UMI!" teriak Gus Fatih. Untung saja tubuh sang Ibu tertangkap Umi Zahra, Ibunda dari Ning Tazkia.

Melihat Uminya yang terkulai lemas, membuat semua orang panik termasuk keluarga dari Kyai Hasan. Umi Zahra pun memanggil Dokter setelah membaringkan Umi Haida di atas sofa tunggu rumah sakit Qalbu.

Tak lama dari sana terlihat seorang Dokter berperawakan tinggi memeriksa kondisi Umi Haida. "Beliau cuman shock. Sebentar lagi juga akan sadar."

Mendengar pernyataan dari Dokter muda tersebut membuat Gus Fatih menghela napas sedikit lega.

Sekarang, ia tinggal melihat Abinya untuk terakhir kali. Dokter muda tersebut pun bangkit kemudian menuju brangkar Kyai Zafir yang sudah terbujur kaku.

"Inallilahi wa inna ilaihi rajiun," ucap Dokter Muda tersebut kemudian menutup seluruh tubuh Kyai Zafir dengan sebuah selimut rumah sakit.

Melihat tindakan yang dilakukan Dokter muda itu membuat Gus Fatih semakin terpuruk. Rasanya bak dihimpit dua batu besar sekaligus ke dalam rongga dadanya. Begitu sesak ia rasakan.  Gus Fatih pun merasa  berat untuk melepaskan Abinya. Pria  baik yang sangat menyayangi dirinya.

"Catat tanggal meninggalnya, Sus!" perintah Dokter Muda tersebut kepada seorang Suster yang menyusulnya setelah ia dipanggil. Suster yang diperintah pun mengangguk dan mencatatnya.

"Tuan Zafir Husein, meninggal pada hari jumat, tanggal 05 April 2024. Pukul 16.48. Akibat penyakit serangan jantung yang dideritanya!"

Mendengar itu semua membuat semua orang kembali histeris menangis pilu termasuk Umi Haida yang baru saja siuman.

"Abahhhh!" teriaknya kembali sembari memeluk Kyai Zafir untuk terakhir kalinya. 

"Maafkan Umi ... Maafkan Umi ..." Melihat bagaimana hancurnya seorang istri ketika ditinggal suaminya, membuat Gus Fatih semakin deras untuk meneteskan air matanya. Gus Fatih pun melangkah mendekati Uminya yang tengah bergumam lirih seraya memeluk Abinya.

Telapak tangannya pun ia buka karena sedari tadi ia kepalkan sekuat mungkin akibat menahan pedih yang ada di hatinya. Gus Fatih pun memeluk Uminya yang menangis histeris dan juga sangat lirih.

Melihat kedua insan yang sedang meratapi kepergian seseorang yang berharga dalam hidup mereka. Kyai Hasan pun yang merupakan sahabat dari Kyai Zafir sendiri merasakan kehilangan yang sangat luar biasa.

HATI YANG TERLUKAWhere stories live. Discover now