33

3.2K 235 27
                                    

بسم اللّه الرٌحمن الرّحيم



____________________

"Teruslah meminta kepada sang pemilik Alam Semesta."

_Hati Yang Terluka_
_______


Dengan tersenyum kecil Dokter Ray bergumam dalam hatinya. "Aku akan memperjuangkanmu Syakila ..." Senyumnya lebar sembari meninggalkan semua orang yang masih betah menatap Dokter tampan rumah sakit Al-Ikhlas.

🥀🥀🥀

Setelah dua hari kejadian Gus Fatih yang tidak mengingatnya sama sekali. Membuat Syakila sedikit kelelahan guna mengembalikkan ingatan suaminya.

Ingatannya mendadak kembali pada kejadian rumah sakit ketika ia akan pulang dan berbarengan dengan Gus Fatih yang akan pulang juga dari rumah sakit Al-Ikhlas.

Flashback on :

Ketika Syakila keluar dan dibantu oleh Bunda Faridda sembari mengangkat sebuah tas berukuran sedang yang tengah ibunya bawa. Entah dari mana seorang Dokter yang sempat menangani suaminya itu mendadak membantu membawakan tas sedang yang penuh dengan tumpukan baju.

Melihat hal nekad yang Dokter Ray lakukan membuat Bunda Faridda sedikit terkejut apalagi dari arah belakang ternyata ada keluarga Gus Fatih dan juga keluarga Kyai Hasan.

"Eum Dok! Itu berat!" Bunda Faridda mencoba membawa tasnya yang ada digenggaman Dokter Ray.

Melihat calon ibu mertuanya yang akan membawa tas yang tengah ia pegang. Mendadak Dokter Ray langsung tersenyum sembari berjalan tanpa menghiraukan tatapan bingung semua orang.

"Ayo! saya bantu. Bunda cukup menjaga calon istri saya!" kekehnya merasa lucu.

Mendengar jawaban dari Dokter yang terkenal dingin itu, sontak saja membuat  pupil mata semua orang mendadak melebar secara bersamaan.


Syakila merasa tidak enak kepada suaminya. Walaupun Gus Fatih tidak ingat sama sekali terhadapnya. Ia hanya ingin menjaga perasaan suaminya saja. Apalagi, ketika melihat Umi Haida yang langsung melengos pergi sembari mendelik tajam kepada Syakila.

Mereka pun langsung melewati Syakila, Bunda Faridda dan juga Dokter Ray yang sedikit bingung dengan kondisi yang tengah ia rasakan.

Tanpa sengaja netra Dokter Ray ternyata melirik diam-diam terhadap Syakila yang tengah menatap intens kepada pasien yang telah ia selamatkan.

Ada setitik rasa sakit, ketika melihat netra orang yang sangat ia cintai menatap orang asing sedalam itu. Dokter Ray merasa, Syakila terlihat sangat mencintai orang yang sudah dibawa ke dalam sebuah mobil oleh keluarganya.

Bahkan, sampai mereka sampai di tempat parkir rumah sakit Al-Ikhlas pun Syakila terlihat terus ingin menatap kepergian seseorang yang amat berharga baginya.

Lamunan Syakila mendadak terputus karena suara Dokter Ray yang berbicara kepada Bundanya. "Maaf sebelumnya Bunda. Apakah Syakila sudah mempunyai calon?"

HATI YANG TERLUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang