BAB 5 : Perasaan aneh

93 11 3
                                    

Perkenalan adalah awal dari ketertarikan, bukan masalah tidak mau memberi ruang pada yang baru, melainkan seseorang itu percaya bahwa tuhan selalu memberi yang terbaik, jadi untuk apa kita mencarinya?

"Ngapain berdua-duaan di satu ruangan?" tanya cowo berbadan gempal yang diam di depan pintu dan menyilangkan tangan nya di depan dada.

"Astaghfirullah" gumam ayara setengah kaget

"Rasa nya tidak sopan ketika seseorang masuk tanpa salam" sindir Alden

"Cctv juga ada di setiap sudut" sahut nya lagi

"Sorry, gue tadi lewat dan liat ayara sama lo yang nangis, gue takut ayara kenapa-napa" jawab cowok itu

"Maaf kak, kalo gitu ayara pergi dulu sena sudah menunggu" ucap ayara dengan menunduk takut meskipun masih sesenggukan

"ya baik" jawab cowo bertubuh gempal nan tinggi menjulang

"Al gue pergi dulu, assalamualaikum" pamit nya

"hm wa'alaikumsalam" jawab mereka berdua

"Jangan dekati ayara, gue gasuka" ucap cowo yang yang bertubuh gempal itu

"Apa urusan nya sama gue kak?" tanya alden

"karena gue liat, tatapan lo beda sama ayara" jawab cowo itu

"kak Aryo ga usah ngadi-ngadi" sarkas Alden lalu berlalu pergi keluar menyusul teman-teman nya

"cih mata kasmaran gitu di sebut ngadi-ngadi tu bocah" gumam Aryo

Zehan Aryo Atmaja, kakak tingkat dari ayara dan Alden, mereka selisih satu tahun, aryo yang memiliki segudang prestasi ter wah di SMA Trisatya dalam segala bidang, mulai dari basket, voli, karate, dll

Kepintaran nya hampir sama dengan ayara, sampai Aryo berani menembak ayara di saat itu

flashback on

"Ay tunggu aku ay, kamu belum ngasih jawaban sama aku" ucap laki-laki yang memakai jaket denim itu

"Maaf kak, ay gabisa!" bentak ayara yang sudah tidak tahan karena Aryo lagi-lagi mencoba menyentuh tangan ayara

"kenapa??" tanya Aryo

"kenapa?? Bukan nya agama kita ngelarang nya kak?!!!" Jawab ayara dengan mata berkaca-kaca

"Sekali lagi maaf kak, meskipun ay bukan dari lulusan pondok kaya kakak, tapi ay akan menerapkan apa yang bunda ajarkan" final ayara yang langsung berbalik lagi hendak pergi sebelum—

"Tapi gue sayang sama lo ay, gue cinta!!" tegas Aryo yang kelewat kesal dan emosi dengan wanita itu

"harus nya Lo tau kak dan ngerti maksud gue kak, Lo cowok lulusan pondok apa selama Lo ngaji Lo gapernah belajar hukum pacaran hah?!!" Ayara yang tidak terima di bentak pun ikut membentak dengan air mata yang mulai meluruh

"maaf ay..." lirih Aryo

"Gue maafin Lo kak, dengan syarat gausah pegang tubuh gue dan lepasin tangan Lo itu, satu lagi!!" ucap ayara menepis cekalan Aryo dan menjentikkan jari nya di depan wajah laki-laki itu

"Jangan ketemu gue lagi, dan gausah cari-cari gue lagi, ga penting buat waktu lo terbuang kak!" final nya dan langsung pergi menaiki taksi

"Arghhhh kenapa gue bodohh!!!" erang laki-laki itu yang sudah menjadi pusat perhatian sejak tadi bersama ayara di luar cafe

flashback off

****

Kantin

"Lo dari mana aja bro?" tanya garel yang melihat Alden datang langsung duduk di sudut tembok tempat nya

"UKS" jawab nya singkat padat dan jelas

"Lo makan apa? Gue pesenin sekalian" tanya dan tawar Leo

"gausah gue g laper" jawab nya dingin

"aelah pasti ketemu si Karyo ni anak" Ucap Farhan yang sudah tau dengan sifat dan gelagat Alden

"Bener Al?" tanya garel memastikan

"berisik" cemooh Alden yang langsung meminum minuman milik Leo

"KAN KAN KAN, gue lagi yang kena, lu pada Napa bikin tu anak gitu kan jadi gue lagi korban nya bangsat" ucap Leo yang sudah tantrum karena es teh miliknya di minum oleh Alden

"gue ganti, nanti di tf 2.000" jawab Alden yang membuat teman-teman nya tertawa

"2.000?" gumam leo dengan wajah terkejut

"2.000 beli cilik mang yana juga dapet empat le" ucap Septian dengan tawa yang baru berhenti

"kadang manusia lupa bersyukur teman" sahut garel

"Udah sana Lo pesenin punya gue buat leo, dua bungkus" final Alden

"yoi bro" jawab garel

"thanks sayangkuuuuuuh" leo mencium tangan Alden sampai Alden menepis nya

"hm" jawab Alden

"Bay nanti gue ke rumah lo" ucap alden mendekati Bayu yang diam saja dan hanya menyimak pembicaraan teman-teman nya

"hm, ngapain" jawab Bayu dengan sifat dingin nya

"biasa" sahut Alden lagi

"hm, gue tunggu" final nya dan ikut makan ketika garel datang membawa pesanan mereka

***

Ada yang ingin di mengerti, tapi gue sendiri ga bisa memahami

-Alden Fahri Hamzah-

***

What about chapter 5?
1 vote sangat berguna💐
1 komen sangat bermanfaat💐

***

Follow Instagram
@sdtl_jijah
@ayarasnjalara
@aldnfhri

Follow tiktok aku juga ya!!
@sdtl_jijah

See you Next chapter....


TENTANG SENJAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant