BAB 25 : Kecewa yang belum selesai

91 9 2
                                    

"Jangan terlalu melibatkan rasa jika hanya pengagum semata, simpanlah rasa untuk di satukan dengan cinta sehingga menjadi doa."

-Ayara senja lara-

**

"Menghindar bukan berarti tak mau kenal, tapi terkadang itulah salah satunya cara untuk kita saling menjaga"

-Alden Fahri Hamzah-






***

Di luar kelas, ayara dan sena tengah duduk di pelataran yang tidak terkena air hujan. Mereka sedang melihat sebagian orang yang berlalu lalang di lapangan smatya, bahkan di sana ada sepasang lawan jenis yang sedang menari di bawah hujan. Seperti dua insan yang selalu menikmati setiap menit, dan mensyukuri setiap detik.

Sena berbalik menatap ayara, "Besok Lo ikut ga jadi suporter sekolah kita?" Tanya sena.

"Ngapain?" Tanya balik ayara menautkan alisnya.

Sena geleng-geleng kepala melihat jawaban yang berbentuk pertanyaan itu. "Kalau orang jadi suporter itu sih kerjaanya nganter-nganterin orang yang punya tujuan" delik Sena, kembali menatap ke depan sana.

"Supir woy supir" sahut Astri yang tidak mereka ketahui keberadaannya, ternyata Astri sejak tadi ada di sana dengan tempat yang berbeda namun tidak terlalu jauh.

"Setan" ucap Sena menatap tajam, sedangkan sang empu hanya menanggapinya dengan cengengesan.

"Lo harus ikut sih menurut gue" Astri berpendapat.

"Gue tau sih alasan lo maksa ayara buat ikut"

"Kan Lo gada temennya nanti kalau dia ga ikut, terus gue juga ogah sama Lo" Sahut Sena bercanda.

"Nanti aku izin dulu sama bunda" jawab ayara, melerai perkelahian kecil kedua temannya.

"Aelah, itu mah nanti aja sama gue langsung ke om Rega" ucap Sena lagi.

"Gausah" bantahnya.

"Yaudah kalau gitu, tapi nanti kalau lo aga susah dapet izin, hubungi gue aja oke"

"Iya" jawabnya singkat.

"Yahhhhh hujannya malah makin gede.." keluh Astri.

"Emangnya kenapa kalau hujan gede?" Tanya Sena dan ayara berbarengan.

"Y-ya gapapa, cuman nanti gue takut gabisa pulang lageeh" jawabnya.

Ayara dan Sena langsung mendelikan matanya "Lo antar jemput pake Tesla nyet.." lirih sena menekan kata 'tesla'

"Hehe.."

"Merendah untuk menungging ya sen" sahut ayara.

"Terlalu berada juga ada momen ga enaknya, ay.. sen.." adu Astri yang menunduk memainkan ujung bajunya. (Astri tidak memakai hijab)

"Siapa yang berada?!!" Sahut 4 laki-laki yang baru datang, dengan tangan yang mereka simpan di sakunya.

"Monyet nya siapa yang lepasin sih.." gerutu sena.

TENTANG SENJAWhere stories live. Discover now