Day 19

4 0 0
                                    

Day 19
Kata kunci: batu

Riri menatap laki-laki itu dengan ragu. “Kata Bunda, aku nggak boleh ikut orang tak dikenal. Nanti diculik. Cuma boleh sama teman Bunda aja.” Ia menjelaskan dengan muka kecut. Oh, ia sangat ingin es krim, tetapi bingung. Larangan Bunda terngiang-ngiang

“Kan, cuma ke minimarket depan kantor. Tuh, dari sini kelihatan.” Laki-laki asing itu menunjuk ke seberang jalan yang terlihat melalui kaca lobi.

Riri memandang ke arah minimarket. Tangan kecilnya iseng menarik-narik ujung jilbabnya yang berhias untaian BATU imitasi berwarna-warni.

Aduuuh, gimana, ya? Batin Riri berperang. Ikut Om ini atau jangan?

“Beneran nih, Adik nggak mau es krimnya Om ganti?” Lelaki itu bertanya. Nada suaranya membujuk. Tampaknya ia bisa menangkap kebingungan di wajah Riri.

“Eh, mau, Om.” Akhirnya es krim mengalahkan keraguan si gadis cilik.

Lelaki itu tersenyum. Ia mengeluarkan saputangan hitam bergaris abu-abu dari saku celana, lalu mengusap bagian depan kemejanya. Sekarang Riri baru menyadari bahwa kemeja orang itu bernoda es krim.

Bersambung.

*Membuntuti salah satu tokoh novelku.

Riri - Tantangan Februari ForsenWhere stories live. Discover now