Day 24

2 0 0
                                    

Day 24
Kata kunci: bunga

Riri menoleh. Tante Endah tampak berdiri di depan warung soto yang berada di samping kiri minimarket. Jilbab Tante Endah yang bercorak BUNGA-bunga kecil melambai lembut karena embusan angin sepoi.

Tante Endah berjalan menghampiri. Ia memandang laki-laki di dekat Riri dengan kening berkerut. Akan tetapi, dua detik kemudian, wajahnya berubah cerah. “Ah, Pak Bramantyo dari PT Atmaja Building, ya?”

Om Es Krim melengkungkan senyum. “Benar, Bu. Ibu dari bagian administrasi Jinowan Architect, ya?”

“Benar, Pak. Saya Endah.” Tante Endah tersenyum ramah. “Tadi saya sempat khawatir, kok Riri sama pria tak dikenal. Ternyata Pak Bramantyo.”

“Om ini beliin aku es krim.” Riri mengangkat plastik kecil di tangannya.

“Waah, Riri sudah bilang makasih sama Om Bram, belum?”

Riri menggeleng malu-malu, lalu mendongak ke arah Om Bram. “Makasih, Om.”

“Sama-sama. Tadi saya tidak sengaja menjatuhkan es krim Riri, Bu. Jadi, ini cuma mengganti es krimnya yang jatuh.”

“Oh, begitu. Nah, sekarang, ayo ke kantor, Ri. Makan siang dulu. Nih, pakai soto kesukaanmu.” Tante Endah mengangkat tangan gemuknya, menunjukkan kantong plastik merah yang menguarkan aroma gurih khas soto.

Tante Endah dan Riri berpamitan kepada Om Bram. Lelaki itu tetap berdiri di depan minimarket, memperhatikan dua perempuan beda generasi tersebut menyeberang jalan.

Bersambung

*Membuntuti salah satu tokoh novelku.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Riri - Tantangan Februari ForsenWhere stories live. Discover now