sakit lagi.

1.1K 190 22
                                    

"njun, tolong siapin jeket tebal sama kaos kaki buat haechan. sama selimut yang di lemari boleh? gue mau jaga haechan." ucap Mark.

"oke bang" ucap Renjun langsung bergegas kekamar Haechan.

"tolong siapin keperluannya cepet" ucap Mark.

Renjun bergerak cepat membuka lemari baju Haechan. membawa 2 jaket tebal, sepasang kaus kaki, selimut, serta celana panjang dan baju kaos panjang.

setelah selesai, Renjun langsung keluar. ia dapat melihat bagaimana Haechan terus memegang dadanya dengan nafas terputus putus. melihat itu kedua mata Renjun langsung berkaca kaca.

"hei, kenapaa?" tanya Renjun mengelus rambut Haechan pelan. Haechan menggeleng. " ga pa pa" jawabnya sangat pelan.

"ayo, mobilnya udah siap" ujar Jeno.

"ji, sama chenle bangunin bang?" tanya Renjun.

"jangan dulu, kesian mereka pasti ngantuk. berdoa aja semoga haechan ga perlu rawat inap" jawab Mark.

Mark langsung menggendong Haechan ke dalam mobil.

***

"karena dokter biasa yang menangani pasien sedang ada keperluan, jadi saya yang akan mengambil alih untuk melakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut. mendengarkan detak jantung pasien dan melihat kembali riwayat kesehatan pasien. saya juga menyarankan tes tambahan seperti EKG untuk memeriksa aktivitas listrik jantung pasien atau Monitor Holter untuk mencatat detak jantung selama beraktifitas sehari hari." ucap Dokter tersebut.

"baik dok"

"apakah orang tua haechan sudah tahu keadaan haechan mark?" tanya Dokter Alif, om dari Chenle.

"mark belum kabarin mereka om. mungkin nanti pagi, takut mengganggu waktu istirahat mereka." jawab Mark.

"ah begitu, baiklah. jangan lupa kabari mereka ya. karna bagaimanapun, orangtuanya berhak tau bagaimana keadaan haechan saat ini"

***

Mark, Renjun dan Jeno setia menunggu Haechan di ruangan inap. setelah di periksa oleh dokter Alif, ternyata Haechan perlu rawat inap selama beberapa hari kedepan.

Mark juga sudah menghubungi Mommy J dan juga Jaeden untuk memberitahukan perihal Haechan yang masuk rumah sakit.

saat ini, Mark duduk disamping brangkar Haechan. tangannya tidak lepas menggenggam tangan Haechan yang tidak sadarkan diri sejak di perjalanan menuju ke Rumah Sakit tadi jam 4.

sedangkan Jeno dan Renjun tertidur di sofa yang ada di dalam ruangan itu.

saat jam menunjukan pukul 07.40 pagi, Jaeden tiba di ruangan tempat Haechan dirawat.

ceklek.

"bang" sapa Mark berdiri dari duduknya.

"masih belum sadar?" tanya Jaeden lirih.

"belum bang. duduk sini, biar gue pindah ke sofa sana bareng jeno sama renjun" ucap Mark diangguki oleh Jaeden.

"jen, njun" panggil Mark.

"bang, haechan udah bangun?" tanya Jeno saat membuka matanya.

Mark menggeleng.

"bang jaeden" sapa Jeno dan Renjun memeluk Jaeden ala pria.

"pulang sana, mandi, ganti baju, pasti capek udah jagain adek dari semalem" ucap Jaeden.

"tunggu echan sadar dulu aja bang" ucap Renjun lirih.

"kan udah ada gue yang jagain. kalian pulang aja, mandi biar seger. terus istirahat bentar.. nanti ikutan sakit loh. nanti kalian ga bisa jagain echan lagi" ujar Jaeden.

"yaudah kita pulang dulu ya bang buat mandi sama ganti pakaian, cuman 1 jam kok" ucap Jeno.

"okee santai aja"

"ayok." ucap Mark sebelum pergi.

***

Jeno dan Renjun tiba lebih dulu ke ruangan inap Haechan. sementara Mark harus ke caffe untuk menemui teman temannya membahas tugas kelompok.

"bang jae.. gue mau minta maaf.. minta maaf yang sebesar besarnya.. haechan kaya gini, awalnya karna gue" ucap Jeno menunduk.

Jaeden menatap Jeno heran. "maksud lo gimana?"

"awalnya gue lagi ngambek sama echan karena suatu hal. terus echan berusaha bujuk gue, sampe akhirnya echan bilang mau tidur dilantai sampai gue mau maafin dia... gue.. gue pikir awalnya echan cuman becanda doang.. makanya gue ga gubris dan milih buat lanjut scroll tiktok sampe ketiduran.. gue bangun pas chenle teriak liat echan tidur di lantai. dan baru sadar saat itu..." jelas Jeno menunduk.

Jaeden terdiam cukup lama. "its oke... lagian daya tahan tubuh haechan kan emang lemah. dan juga, dari 3 hari yang lalu, haechan udah ngeluh pusing terus ke gue di chat.. jadi ga sepenuhnya salah lo jen. emang udah harusnya aja haechan tumbang gini"

"tetep aja, gue ngerasa bersalah banget. coba aja gue ga kekanakan, mungkin sekarang haechan masih sehat sehat aja" jawab Jeno.

"alay lo, santai santai jen..." balas Jaeden tertawa kecil. meski dalam lubuk hatinya Jaeden sangat khawatir saat mendengar penjelasan dari dokter Alif di telpon tadi pagi.

"oh iya bang" ucap Renjun memotong pembicaraan Jaeden dan Jeno. sehingga mereka berdua memusatkan perhatian mereka pada Renjun yang duduk di sebelah Jeno.

"sebenernya, tadi subuh gue ga sengaja denger pembicaraan haechan sama jaemin" ucap Renjun.

Jaeden dan Jeno mendengarkan Renjun dengan serius.

"gue gatau, ada masalah apa antara jaemin dan haechan. atau ada masalah apa jaemin ke haechan. karena selama ini yang gue lihat kita baik baik aja dan normal normal aja. setau dan seingat gue juga, entah gue, haechan, jeno, jaemin atau anggota lain tuh ga pernah terlibat masalah apapun.. tapi beberapa bulan terakhir ini, gue perhatiin jaemin emang agak sensi sama haechan. dan gue gatau alasannya kenapa." ucap Renjun menghela nafas berat.

"entah gue yang ga peka, atau emang jaemin yang lagi sensi. gue gatau yang mana, yang jelas, akhir akhir ini jaemin emang sering banget ngatain haechan ga jelas karena kedekatan haechan sama bang mark. beberapa kali bahkan jaemin secara terang terangan ngatain kalo dia gasuka sama haechan yang selalu bergantung sama bang mark."

"sampai puncaknya semalam, haechan keluar dari kamar. gue antara sadar ga sadar karna ngantuk banget, karna gue denger haechan ngobrol sama jaemin, jadi gue milih buat lanjut tidur. tapi ternyata, mereka berdua malah bertengkar." lanjut Renjun. kemudian Renjun menceritakan pertengkaran antara Jaemin dan Haechan.

mendengar itu Jaeden dan Jeno mengepalkan kedua tangan mereka masing masing.










🌷🌷🌷

bentar lagi tamat xixixi.😬

DREAM TEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang