17

1.3K 79 22
                                    

Apa yang harus aku lakukan supaya kau tetap tersenyum seperti itu?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Apa yang harus aku lakukan supaya kau tetap tersenyum seperti itu?

Eljuno

*

"Kau ada disana menonton Hanabi memukuliku tanpa melakukan apapun?!" Rahel berseru kesal sembari memutar mata, sementara Juno mengangkat bahu enteng dan tersenyum geli.

"Keadaannya tidak segawat itu, kenapa berlebihan?"

"Tidak segawat itu?!" Rahel memekik tidak percaya. Iapun berbalik menghadap Juno, menyilangkan kedua kaki dan melipat tangan di dada. Membiarkan dinding pembatas rooftop menyanggah berat tubuhnya. "Dia hampir membunuhku, kau tau?!"

"Aku tau." Cukup lama Juno terdiam, hingga pada akhirnya Juno melepas jaket yang ia kenakan. Juno maju selangkah. Rahel terkejut ketika tiba-tiba pria itu melingkarkan jaketnya di pinggang ramping Rahel lalu mengikatnya kuat. "Tapi sebelum itu terjadi, aku yang akan membunuhnya lebih dulu." Lanjut Juno tanpa memedulikan reaksi Rahel. Bahkan pipi dan telinganya sudah semerah tomat sekarang.

"S-sedang apa kau?!"

"Ada sesuatu yang ingin aku lakukan denganmu."

Sahutan Juno membuat Rahel tersentak mundur otomatis. Tangannya terangkat menyilang di depan dada siaga. "Jangan bercanda."

Melihat itu Juno terkekeh geli. "Tenang saja, kau bukan tipeku." Ada nada mengejek dalam suara Juno. ia menepuk permukaan pembatas rooftop, lalu menarik pergelangan tangan Rahel. "Kemarilah, akan kuhapus semua kenangan burukmu hari ini."

"Kau ingin aku naik kesana?"

"Hm."

Rahel menatap Juno ngeri. Ia pernah takjub melihat Juno berdiri tanpa rasa takut diatas dinding pembatas rooftop. Tetapi, bukan berarti Rahel harus melakukan hal yang sama. "Bagaimana jika aku terjatuh?" Tanyanya kikuk.

"Kalau begitu, kita jatuh bersama."

"Jangan gila!"

Lagi, Juno terdiam sesaat. Hanya memandang Rahel dalam.

Jangan gila?

Hah!

Juno menutup mata menggunakan punggung tangannya lalu tertawa kecil.

Benar.

Ia sudah gila.

Juno sering kehilangan kontrol jika itu menyangkut Rahel. Tubuhnya bergerak tanpa izin. Bahkan sekarangpun, hanya karena rambut coklat Rahel tertiup angin, ada desiran aneh di dadanya.

Aneh namun menenangkan. Juno sendiri tidak tau bagaimana harus menanganinya. Yang jelas, ada banyak hal berkelebat dalam benak Juno saat ini.

"Rahel.." Juno menarik gadis itu mendekat. Memanggil namanya lembut. Lalu sedikit menunduk, ia mengamati wajah Rahel.

(S)He is My Best FriendWhere stories live. Discover now