6. Bad Day

238K 3.9K 140
                                    

FAKE LOVE masih menjadi pilihan utama untuk moodbooster aku

Terus di ulang-ulang sampai aku hafal liriknya sekarang 😅

💦

Padahal baru update, kenapa aku update lagi sih 😑
Gpp deh, mumpung jadwal lagi kosong hehe

Di VOTE ya

MAKASIH

"Be-benji.. a-aku.."

Rahel menunduk sambil bergerak gelisah. Sesekali dia mendongak mengintip ekspresi Benji. Tidak ada yang bisa Rahel harapkan dari ekspresi datar di wajah Benji saat ini. Begitupun dengan reaksi pria itu. Benji terkesan.. santai?

"Kenapa ada di sini?" Pertanyaan tiba-tiba dari Benji membuat Rahel tersentak di tempatnya.

Rahel menggigit bibir. Begitu sulit baginya menjawab di saat nafasnya mulai tersengal. "Aku.. Shania sedang.. berkeliling.." kalimat Rahel mulai terputus-putus.

Benji berjalan mendekat, namun secepat kilat Hanabi menghentikannya. "Jangan pedulikan dia ben."

Benji mendengus lalu menepis kasar tangan Hanabi dari lengannya. Melihat wajah pucat Rahel membuat pria itu sedikit khawatir. "Ra, kau baik-baik saja?" Tangan Benji terulur ingin menyetuh wajah Rahel, namun dengan gerakan cepat gadis itu mundur dua langkah.

Apa aku baik-baik saja?

"Umm.." Rahel mengangguk memaksakan seulas senyum. "Aku.. baik-baik saja."

Apa aku terlihat baik-baik saja?!

"Kau yakin?"

Apa kau buta?

Rahel mengangguk sekali lagi. "Ya.."

"Rara.."

Benji berusaha mendekat kembali ketika wajah Rahel terlihat semakin pucat. Namun lagi-lagi Rahel melangkah mundur lebih jauh sambil menutup kedua telinganya. Entah kenapa, mendengar panggilan itu dari Benji membuat Rahel ingin menangis sekarang.

"Rara.."

Aku membenci mu!
Demi tuhan, aku membenci mu, benji!!

Rahel berbalik dan berlari pergi meninggalkan Benji yang masih bergeming di tempatnya. Air mata yang sejak tadi menggenang di pelupuk matanya sudah tidak dapat dia tahan.

Rahel terisak tanpa mengurangi laju larinya menyusuri koridor siang itu. Benji telah berhasil membuatnya terlihat sangat menyedihkan. Poor Rahel. Hari yang buruk! Benar-benar hari yang buruk buatnya.

Apa yang dia harapkan?

Benji sudah biasa mencampakkan seorang gadis ketika dia selesai menidurinya. Rahel hanya salah satu korban dari para gadis-gadis itu. Harusnya Rahel tau. Karena selama ini, dia lah satu-satunya orang yang melihat bagaimana Benji mencampakkan gadis-gadis yang dia tiduri. Bodohnya Rahel, dan sekarang hal itu terjadi padanya.

Dada Rahel sesak, tapi hatinya terasa jauh lebih sesak.

Rahel menyeka kasar wajahnya. Masih terus berlari, dia menoleh ke belakang.

Kosong.

Tidak ada siapapun di belakangnya.

"Haha.. apa yang kau harapkan bodoh!" Rahel menertawai dirinya sendiri. Bahkan setelah Benji menyakitinya, dia masih berani untuk berharap?

(S)He is My Best FriendWhere stories live. Discover now