Chapter 11: Mom

43 4 4
                                    

Aku tidak mengerti, padahal ini bukan tugasku. Tapi rasanya ini seperti kisahku.

Aku merasa seperti, semuanya terikat, terhubung satu sama lain.

Seperti sedang bermain puzzle, aku tengah sibuk menyusun satu per satu pecahan gambar.

Dan saat ini, aku bingung.

Aku tidak tahu ingin memulai darimana.

Baiklah, biar ku analisa terlebih dahulu.

Di mulai saat Malam Kenaikan Jabatan, pesta gemerlap diatas langit yang diadakan semusim sekali untuk melantik Dewan baru, salah satu diantaranya ada yang menarik perhatianku, dan tanpa sengaja aku bertemu dan berkenalan dengannya, dan saat ini ia menjadi bagian dari kisah ini.

Terlepas dari aku dihukum Dewi Aurora, huh, tak usah kujelaskan soal itu. Aku ingin melupakannya saja.

Lalu, aku membantu Bella sahabatku menjalankan tugas pertamanya. Tidak ada masalah, aku boleh saja membantunya, mengikuti semua kegiatannya, selama aku tidak sedang berada dalam tugas.

Disini, di alam fana. Di salah satu tempat di belahan dunia Timur yang kutahu bernama Distrik Changping. Tempat tujuan Bella ditugaskan untuk menyelamatkan roh seorang Kaisar yang tidak ingin menyebrangi jembatan kehidupan untuk sebuah alasan yang belum kuketahui, tetapi yang pasti, ia tidak sendirian.

Kemudian dari tempat ini aku dan Bella dipertemukan dengan Pangeran Han. Ia sudah membantu banyak hal, mulai dari menyelamatkan kami dari kurungan sampai menemukan teman-temanku yang lain.

Dan saat ini aku kembali dibuat bingung dengan kemunculan tiga anak kecil kembar berpendar yang kuduga adalah bagian dari kami.

***

Terlepas dari semua kebingunganku.

Aku masih terus memikirkan kejadian barusan. Pangeran Han terlihat sangat aneh, sikapnya sangat berbeda dari biasanya.

Karena keanehannya, aku meninggalkannya sendiri di hutan dan berjalan menuju gua tempat peristirahatan untuk menemui Bella, Alexandra dan Flo untuk menceritakan kejadian yang kualami barusan.

Sesampaiku di disana, aku mengernyitkan alisku melihat Pangeran Han dan Bella sedang tertawa bersenda gurau di depan gua, sementara aku tidak melihat Alexandra dan Flo, mungkin masih didalam gua.

Lalu yang tadi di tengah hutan itu siapa?

Bodoh!

Bagaimana mungkin aku langsung percaya bahwa sosok yang tadi adalah Pangeran Han, dengan tingkahnya yang sama sekali bukan seperti Pangeran Han.

Aku memutuskan kembali ke tengah hutan untuk menemui sosok yang kulihat sebagai Pangeran Han tadi.

Dan benar saja, seakan tahu aku akan kembali, kulihat ia masih disana, berdiri di tempat yang sama.

"Siapa kau?" Tanyaku sambil berjalan mendekatinya.

"Kau jenius, Rebecca. Kau menyadarinya cukup cepat. Ku tahu kau akan kembali." Ia tiba-tiba mengubah dirinya menjadi sosok yang lain, sosok yang tidak asing bagiku.

"Brian?!?"

"Ingin kujelaskan sesuatu?" Tanyanya seakan tahu aku sedang kebingungan setengah mati.

"Bagaimana kau..."

"Hussstt..." dia meletakkan jari telunjuk didepan bibirnya lalu berjalan kearahku, "Aku tahu ini cukup sulit dimengerti untuk seorang malaikat pemula sepertimu."

"Bisakah kau jelaskan padaku apa yang terjadi? Aku sama sekali tidak mengerti, bagaimana aku bisa terlibat disini pun aku tidak mengerti."

Tiba-tiba Brian meniup wajahku dengan segumpalan asap dari mulutnya, dan sekarang aku berada di tempat lain.

Rebecca: Life After DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang