Epilog

3.9K 275 87
                                    

Kulewati tempat-tempat dimana kita sering menghabiskan waktu bersama. Apakah kau di suatu tempat merasa kesepian?

Teringat olehku hari saat kau bilang kau akan pergi. Teringat olehku riasan meleleh di wajahmu. Dan mimpi-mimpi yang kau tinggalkan, kau tak butuh semua itu. Seperti doa yang telah kita buat. Andai aku terbangun dengan hilang ingatan. Dan lupakan semua hal-hal bodoh itu. Seperti rasanya tertidur di sampingmu. Dan kenangan yang aku tak bisa lepas darinya. Karena aku tidak baik-baik saja.

Foto-foto yang kita ambil bersama, masih ada di ponselku. Kan ku akui, aku suka melihatnya. Andai hari ini aku bangun dengamu disisiku, seakan semua ini hanyalah mimpu yang kacau, kan kudekap kau lebih erat dari sebelumnya. Dan kau takkan pernah pergi dari sisiku.

Aku tidak baik-baik saja. Sungguh, aku tidak baik. Katakan padaku semua ini hanyalah mimpi.

Aku duduk di salah satu kursi taman lalu menatap ponsel miliknya. Ponsel yang dengan susah payah aku perbaiki dan akhirnya menyala juga. Aku tidak berani melihat riwayat telefonnya. Aku tidak berani melihat siapakah orang yang terakhir ia hubungi, yang jelas bukan aku.

Ada suatu hal yang menarik di ponsel ini. Yaitu sebuah notes dengan judul : 'Shania'. Aku membukanya dan mulai membacanya.

Aku tahu, diri ini kacau balau. Kau tidak pernah membiarkanku menyerah. Semua malam-malam penuh pertengkaran itu, serta darah perpecahan kita. Kau harus selalu ada tuk mengingatkan. Aku adalah rasa sakit, aku anak kecil, aku takut. Tapi kau mengerti. Tidak ada orang lain yang bisa mengertiku. Kau tahu, kita sama sekali tidak punya kesamaan.

Enam belas tahun dan tidak pernah sekalipun kau menilaiku. Nyatanya, aku selalu berpikir kau terlalu keren untukku. Duduk di sana, di balik kursi penumpang. Bermalam-malam di halaman belakang. Saat bersamamu, aku berdiri sebagai pelindungmu.

Di saat-saat gelap, kau selalu bisa temukan sisi terang. Aku kagum dengan semua hal yang rela kau korbankan hanya untuk menemaniku. Betapa kau bersusah payah bernyanyi dengan nada tak karuan. Tapi itu segalanya, maka jangan ubah apapun.

Berdiri sebagai pelindungmu. Aku kan jadi kekasihmu. Aku akan selamanya bersamamu. Di sampingmu menjagamu. Aku pelindungmu.

Aku mengusap air mataku setelah membaca notes dari ponsel Beby. Beby...apakah kau baik-baik saja? Apakah kau masih hidup? Aku percaya kau masih hidup karena aku tau, kau kuat. Beby...seandainya kau ada disini kan ku katakan bahwa aku sangat merindukanmu.

Aku pikir aku tidak perlu melihat jam untuk memberitahu waktu. Aku pikir aku tidak perlu matahari untuk membantu aku bersinar. Aku pikir aku tidak membutuhkan mu untuk baik-baik saja. Aku tidak tahu sebelumnya.

Bahwa aku tidak memerlukan sepatu di kakiku. Bahwa aku tidak memerlukan tempat tidur untuk jatuh tertidur. Bahwa aku tidak perlu cinta untuk menjadi lengkap. Karena aku tidak tahu. Aku baru saja mendapat perasaan gila ini.. Aku sudah membuat seseorang menungguku.

Kau yang terpikir di kepalaku ketika aku terjaga. Setiap malam dan setiap hari. Dan semuanya berantakan saat kamu pergi. Aku mengalami kesulitan tidur sendiri. Merasa seperti berada di sebuah rumah tapi bukan rumah.

Aku rasa, aku perlu melihat jam untuk memberitahu waktu. Aku rasa aku perlu matahari untuk membantuku bersinar. Dan sekarang aku tau bahwa aku benar-benar membutuhkanmu dalam hidupku.

_____________________________

Sebelumnya mau minta maaf atas berakhirnya FF ini. Wkwk, apalagi banyak banget yang protes akhir dari cerita ini sangat menyeramkan. Maaf ya, ini memang tuntutan.

Banyak yang bilang mau bunuh aku, yawla, kalo aku di bunuh, FFku ga ada yang lanjutin dong? Hehe, jan marah ya sama aku :( aku juga ikut sedih FF ini ternyata sad ending. Karena happy ending sudah biasa, jadi di sad endingin aja.

Terus aku mau mengucapkan terima kasih sama kalian semua yang udah nunggu, yang udah ngikutin alur cerita ini, buat yang udah vote dan komen. Terima kasih ya. Kalian warbyasah.

Makasih juga kalian udah suka sama FFku yang satu ini. Maaf kalo emang endingnya ga sesuai harapan. Semoga di karya selanjutnya bisa bikin kalian puas ya!

Makasih buat Bos Beby sama Bu Bos Shania yang udah berpartisipasi dalam FF ini. Walaupun wa tau ga bakal di baca sama mereka. Makasih juga buat tokoh tokoh yang lain. Maap kalo ada kata-kata kasar dan ga pantes buat di ucapkan. Aku hanya manusia, penuh dengan kesalahan azeeek.

Dengan adanya epilog, berarti cerita ini benar-benar TAMAT! Wkwk, sampai jumpa kalian!

Your Protector [Completed]Where stories live. Discover now