09.55 Zayn Malik

349 82 1
                                    

Lower Manhattan, New York, United State
11 September 2001
09:55 AM

**

"A-aku akan segera turun. Aku sedang di tangga daru-"

Suara Chealsea yang berhasil dihubunginya masih teringat betul di kepalanya. Perasaan lega begitu dirasakan saat ia mendengar kabar tersebut. Seakan-akan sambungan telepon berdurasi setengah menit itu telah membangun kembali harapan yang perlahan mulai runtuh.

Gedung selatan World Trade Center tak terlepas sedikitpun dari pandangan Zayn. Petugas pemadam kebakarab, polisi, dan tim medis keluar masuk dari pintu masuk; mengevakuasi korban secepat mungkin.

Zayn berjinjit untuk mendapatkan penglihatan lebih jelas, kerumunan tim penyelamat di depan pintu menyulitkannya untuk memeriksa keberadaan Chelsea. Ia menggigir kukunya dengan gugup.

Sedikit ia melangkah mundur memberikan tim medis jalan yang tengah membopong seorang karyawan dengan kening yang berdarah. Dia nekat berada di dekat lokasi kejadian, mengabaikan peringatan polisi, demi memastikan sendiri Chelsea kembali dengan selamat.

Namun harapan itu seakan pupus dikala suara aneh terdengar di atasnya. Ia cepat-cepat mendongak dan nyaris berteriak melihat apa yang terjadi di atas sana. Kakinya lemas namun ia memaksakan apa yang mencuat di kepalanya pertama kali; lari.

Gedung selatan yang selama ini diperhatikannya terlihat seperti membungkuk, khusus di bagian tabrakan terjadi. Asap abu-abu menghalangi kejadian yang selanjutnya. Dan beberapa detik kemudian puing-puing beton berjatuhan.

Sekuat tenaga Zayn berlari secepat mungkin bersama orang-orang di sekitarnya. Matanya basah dengan air mata sementara ia terus berlari. Asap abu-abu seakan mengejarnya, jauh lebih cepat, dengan ganas menerjang apapun yang menghalanginya.

Tuhan, tolong selamatkan aku!

September Eleven | 1d ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang