Bagian Tigabelas

198 7 0
                                    


         Kemarin itu adalah hari dimana Inka merasa dirinya paling spesial dan beruntung diantara cewek cupu lainnya disekolah. Bagaimana tidak? Seorang Marchell mengungkapkan perasaannya kepada seorang gadis cupu yang selalu menerima bullyan disekolahnya sendiri.

Hati seorang cewek mana yang tidak malu saat bullyan itu terjadi tepat didepan orang yang menyukai dirinya. Merasa lebih rendah dirinya disaat caci makian itu terdengar lagi dikedua kuping gadis itu. Membuat ia merasa tidak pantas berada didunia bahkan hidup didunia ini. Untuk apa dia hidup jika sisa umurnya di habisnya oleh kesabaran yang tidak kunjung reda karena bullyan yang terus menerus? Untuk apa dia mendengar jika hanya omongan caci dan maki yang setiap hari ia terima? Bahkan semua itu sudah menjadi sarapan rutin untuk Inka setiap pagi.

Disaat mendengar pengakuan Marchell kemarin, Inka merasa kalau dirinya juga pantas untuk mendapatkan cinta.

Seorang Marchell yang terlalu pengecut untuk mengatakan I Love You. Bisa membuat Inka yakin kalau hanya mengirim surat saja sudah cukup membuat gadis itu tersenyum penuh kesenangan.

                          ***

"Denger yaa... pokoknya gue mau nanti rencana kita semua berhasil, tanpa terkecuali."  ucap seseorang dari seberang sana.

"Lo yakin ini nggak keterlaluan?"

Ada suara helaan napas dari seberang sana, "Ya nggaklah! Pokoknya yakin pasti ini berhasil."

"Oke." balasnya yang langsung menutup teleponnya

                           ***

     Inka dan Ivanna berjalan melewati koridor sekolah, banyak beberapa murid yang melirik mereka -lebih tepatnya melirik Inka- dengan tatapan sinis seraya berbisik-bisik.

"Kenapa lagi sih sama anak-anak?" tanya Ivanna seraya membalas tatapan sinis kearah mereka.

Inka bergidik bahu disebelahnya, "Nggak tau. Apa ada gosip lagi?"

"Nggak tau juga."

Saat mereka berbelok kearah kanan lorong. Disitulah para murid beramai memenuhi mading sekolah. Berdiri seraya berdesak-desakkan agar dapat melihat sesuatu yang tertempel dimading tersebut.

Ivanna langung menarik Inka kearah mading. Gadis itu sepertinya kepo akan pengumuman yang tertempel disana.

"Misi...Misi... yaa..." ucap Ivanna yang mulai menerebos kerumunan murid yang berdiri di mading.

"Vann, ngapain sih kita kesini?" tanya Inka yang sudah berada didepan mading.

Ivanna tidak menjawab perkataan Inka, justru ia membulatkan kedua matanya karena melihat beberapa foto yang tertempel seraya tulisan yang tidak sopan.

"In, liat nih!" ucap Ivanna.

Inka yang awalnya tidak tertarik pengumuman di mading mulai menoleh dan ikut terkejut melihatnya. Ia membekap mulutnya sendiri melihat beberapa foto dirinya bersama Marchell saat mereka berada ditaman kemarin. Entah siapa yang mengambil foto itu yang terpenting bukan itu yang membuta Inka terkejut. Melainkan tulisan yang mengarah pada dirinya.

CEWEK CUPU! NGGAK TAU DIRI!

TANPA MALU GODAIN MARCHELL

CEWEK CUPU NGGAK TAU DIRI!

NGGAK PERNAH NGACA KALAU DIRINYA LEBIH BURUK DARI MONYET.

CEWEK CUPU NGGAK TAU DIRI!

BODOH DAN TOLOL.

Setidaknya seperti itulah tulisan yang mengarah untuk dirinya.

"Sumpah! Demi apapun, ini pasti ulah Ratu cs!" Ivanna mulai geram.

Nerdy, I Wuf YouWhere stories live. Discover now