8. Perkenalan

3K 255 9
                                    

Shi Young menghentikkan langkah Reyna. Reyna yang masih kesal dengan perilaku Tae Hyung memasang wajah cemberutnya.

"Kau mengenal Ji Min? Bagaimana bisa?" tanya Shi Young dengan wajah ingin tahunya. Shi Young ini benar-benar tidak tahu mood orang lain. Reyna menghela napasnya. Dia memandang Shi Young sekilas lalu mengalihkan lagi pandangannya.

Sebenarnya untuk apa Reyna kesal seperti itu. Tetapi Tae Hyung memang merusak mood baik Reyna. Reyna menghela napas berat dan mulai bercerita. "Sebenarnya saat di bandara aku bertemu dengannya. Dia yang membantuku mencari taksi saat Paman Shi Kyung tidak bisa menjemput."

"Oh seperti itu. Kau selalu beruntung, selalu bertemu dengan idol." Shi Young cemberut mengetahui faktanya. Dan ia baru menyadari perkataan Tae Hyung tadi. "Satu lagi, kau tadi tampak kesal dengan perkataan Tae Hyung. Apa ada masalah?" Mendengar nama laki-laki itu saja, Reyna sudah kesal. Jujur, meski dia seorang idol Reyna tidak ingin bertemu lagi dengan laki-laki itu.

"Aku tidak ingin membahasnya," jawab Reyna yang langsung berjalan kembali. "Hei, kau mau ke mana Yuki?" Reyna menolehkan wajahnya mendengar pertanyaan Shi Young. Reyna itu bukan tipe perempuan yang lemah lembut. Sikap aslinya sama seperti Shi Young, bahkan terkadang lebih menyebalkan dan galak.

Dengan kekesalan yang masih menghinggapi dirinya, Reyna menjawab pertanyaan Shi Young dengan malas. "Aku akan pulang." 

Shi Young tiba-tiba tertawa. Mood Reyna semakin jelek saja dibuatnya. "Kau mau pulang ke mana? Memangnya kau tahu jalan?" Blush, pipi Reyna memerah karena malu. Benar kata Shi Young, dia kan tidak tahu jalan pulang. "Kan ada kau," elak Reyna karena merasa malu.

"Aku belum selesai, lagi pula acaranya juga belum selesai." Shi Young menoleh ke arah member  BTS. Reyna pun ikut menoleh ke arah tersebut. Di sana Reyna melihat Ji Min tertawa dan tersenyum kepada penggemarnya. Reyna sadar, dia hanya salah satu orang beruntung yang dapat berkenalan dengan Ji Min. Itu pun sekedar berkenalan tanpa tahu lebih dalam. Maksudnya, tidak seperti penggemar Ji Min yang pasti mengetahui lebih tentang Ji Min, mulai dari kebiasaan dan faktanya. Reyna juga sedikit tahu tentang fakta Ji Min, tetapi itu baru beberapa hari yang lalu.

"Ayo ke sana lagi. Mereka belum menutup acara ini," ajak Shi Young. Reyna pun memutuskan untuk mengikuti Shi Young. Namun, ia pun teringat lagi oleh salah satu member dari boy group tersebut. Bukan Ji Min tentunya, tetapi Tae Hyung. Tuan Tae Hyung yang sombong bagi Reyna.

"Kau saja ke sana. Aku akan menunggu di sini," ucap Reyna yang membiarkan Shi Young saja yang mengikuti acara tersebut. Reyna terlalu malas meskipun menginginkannya. Shi Young pun tidak membantah dan hanya tersenyum lalu kembali ke tempat tadi.

Reyna menghela napasnya dan duduk untuk menunggu Shi Young. Tidak terasa sudah satu jam Reyna menunggu, sampai ia hampir tertidur di sana. Untung seseorang menginterupsinya.

"Permisi Nona," ucap salah satu staff di sana. Menurut Reyna, mungkin. "Ya, ada apa?" tanya Reyna.

"Ada yang ingin bertemu denganmu Nona." Reyna mengerutkan alisnya. Dia pikir siapa yang mencarinya, lagi pula Shi Young sudah tahu dia di sana dan mana mungkin orang lain mencarinya. Ayolah Reyna tidak mengenal siapa pun di sini. 

"Ikuti saya," titah perempuan itu dan dengan ragu Reyna mengikuti perempuan tersebut.

Reyna dibawa ke tempat di mana ramai oleh para staff. Yah bisa dibilang ruang istirahat mungkin. "Orang itu ada di sana. Nona bisa menghampirinya, saya permisi." Reyna mengangguk dan tersenyum canggung. Dengan entah kenapa, Reyna menuruti perkataan perempuan itu. Dan menghampiri tempat yang dimaksud. Reyna mengetuk pintunya, karena lama tidak ada jawaban Reyna pun memutuskan membuka pintunya.

"Permisi ...." Reyna masuk ke dalam dengan perlahan. Tetapi di dalam tidak ada siapa pun. Reyna sedikit kesal, karena merasa tertipu. Namun, ketika ia akan berbalik, seseorang memegang bahunya. Dengan cepat Reyna menoleh ke belakang. Dan betapa terkejutnya Reyna dengan pemandangan di hadapannya.

***

Shi Young mencari keberadaan Reyna. Dia ingat dengan jelas kalau Reyna tadi menunggunya di sana. Tapi sekarang kemana anak itu. Pikir Shi Young. "Aish ke mana Yuki," gerutu Shi Young karena tak menemukan juga keberadaan Reyna.

"Permisi Nona. Apa kau melihat perempuan berpakaian tertutup di sekitar sini?" tanya Shi Young kepada staff di sana. Staff  yang tadi menghampiri Reyna itu mengerti siapa yang dicari oleh Shi Young. "Kau temannya?" tanya perempuan itu.

"Ah ... teman sekaligus keluarga meski bukan keluarga dekat," jawab Shi Young bersahabat. Perempuan itu mengangguk. "Aku tahu dia. Kau tunggu di sini, biar aku panggilkan." Shi Young sebenarnya sedikit tidak paham, tapi ia mengangguk saja.

Sedangkan Reyna setelah dibuat terkejut dengan kedatangan Ji Min yang tiba-tiba, ia masih terdiam dengan pikirannya. Benar, Ji Min yang mencarinya tadi. Dan karena situasi yang tidak enak itu keduanya pun memutuskan memulai pembicaraan.

"Yuki-ah."

"Ji Min-ssi?"

Keduanya berucap bersamaan. Reyna menundukkan wajahnya karena malu. Dan kenapa dengan jantung nya itu, kenapa berdegup begitu cepat. "Kenapa kau mencariku?" tanya Reyna dengan gugup.

"Tidak perlu gugup, anggap saja aku temanmu." Huh teman, iya teman, batin Reyna. Reyna berpikir terlalu jauh untuk Ji Min mengatakan lebih dari teman. Lagi pula mereka baru saling mengenal.

"Haha aku hanya penasaran denganmu. Kenapa tadi kau pergi?" Reyna tahu maksud Ji Min. Reyna juga tidak mengerti begitu jelas kenapa dengan dirinya, dengan mudahnya ia terpancing emosi oleh perkataan Tae Hyung. Padahal hanya satu kalimat dan hanya perkataan biasa, dan memang perkataan Tae Hyung ada benarnya. Ia memang bukan penggemar BTS, tetapi kenapa dia kesal hanya karena itu. Entahlah Reyna sangat kesal saja dengan Tae Hyung, juga ia tidak suka dengan sikap Tae Hyung.

"Tidak apa, aku hanya ada keperluan tadi," jawab Reyna berbohong. Reyna memang buruk, ia baru mengenal Ji Min saja sudah berbohong. Ji Min mengangguk dan tersenyum seperti biasa.

"Baiklah kita belum mengenal dekat. Kenapa kau bisa di sini?"

Ketika Reyna akan menjawab tiba-tiba pintu terbuka dan menampakkan seorang namja atau laki-laki. Kalian tahu siapa dia? Orang yang membuat mood Reyna jelek. Reyna menatap sekilas kepada laki-laki itu dan kemudian segera memalingkan wajahnya.

"Ji Min, kita harus segera ke dorm," ucap Tae Hyung dingin dan datar. Tatapannya begitu menusuk, di depan penggemarnya saja sangat hangat. Oh aku lupa, laki-laki ini memang membedakanku. Mungkin dia membenciku. Tidak apa dia membenciku, aku  juga membencinya.

Ji Min mengangguk dan kembali menatap Reyna. "Baiklah, sepertinya aku sibuk. Oh, apa aku boleh minta nomor ponselmu? Ah hanya ... agar kita semakin akrab?" ucap Ji Min yang sepertinya malu. Reyna terkekeh melihat Ji Min yang terlihat malu-malu.

Reyna mengeluarkan ponselnya dan memberikan nomor ponsel itu kepada Ji Min. Tidak lama setelah itu datang staff perempuan menghampiri mereka.

"Nona, diluar ada temanmu yang menunggu," ucap perempuan itu. Reyna mengangguk dan beranjak setelah berpamitan kepada Ji Min. Saat melewati Tae Hyung, Reyna melirik sekilas ke arah Tae Hyung. Dan Tae Hyung hanya memasang wajah dinginnya seperti biasa saat ada Reyna.

"Hei, kenapa kau dingin seperti itu? Dia akan ketakutan jika kau seperti itu terus." Tae Hyung mengangkat bahunya dan pergi. Ji Min pun menyusul Tae Hyung.

Reyna menghampiri Shi Young yang sedang memasang wajah yang sulit diartikan. "E-eh maaf aku lama." Reyna merasa tidak enak dengan Shi Young.

Dengan cepat Shi Young mengubah ekspresi wajahnya menjadi seperti biasa. "Kau berhutang cerita padaku Yuki." Shi Young berjalan lebih dulu dan Reyna pun menyusulnya.

Meskipun akan terkena introgasi dari Shi Young, Reyna tetap merasa bahagia karena dia bisa mengobrol dengan Ji Min. Sungguh hari yang menyenangkan sekaligus menyebalkan.





To Be Continued

Semoga kalian suka cerita ini🐣Jangan lupa bintang dan komentarnya🐣

Salam,
Manusia

Impossible ✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora