Extra Part (4)

2.3K 141 11
                                    

Tae Hyung POV

"Tae, kenapa kau melamun?"

"Tidak. Aku hanya-"

"Kau memikirkan Yuki?" Benar apa kata Ji Min, dari tadi aku terus memikirkan gadis itu. Seperti bertanya apa Reyna baik-baik saja, apa dia sudah berangkat. Ayolah, kenapa aku terus memikirkannya.

"Sebenarnya aku ingin mengatakan ini dari lama. Kau tahu Tae, kenapa Yuki menolakku?" Aku menggeleng.

"Karena dia menyukaimu." Apa maksud Ji Min. Mana mungkin Reyna menyukaiku, jelas-jelas dia lebih nyaman dengan Ji Min.

"Bukan, mungkin karena kau seorang public figure. Dunia akan kejam baginya nanti kalau kalian ketahuan sebagai sepasang kekasih."

"Tidak Tae, kau tidak lihat bagaimana tatapannya? Dia mungkin terlihat tidak menyukaimu, tapi dia begitu mendambakan seorang Kim Tae Hyung. Memang secara tidak langsung, Yuki juga mungkin tidak menyadarinya. Tapi aku yakin kalau dia sangat menyukaimu. Dan kau juga menyukainya." Aku menatap Ji Min. Apa benar memang Reyna seperti itu. Kalau pun benar, aku harus apa sekarang. Sudah terlanjur.

"Kau jangan putus asa. Bukankah lusa kita juga ke Jepang?"

"Kau benar. Tapi kau-"

"Tak apa Tae. Aku tahu kau lebih berusaha, lebih tulus dari Park Ji Min ini. Kau kejar dia dan buktikan kebenarannya. Aku mendukungmu." Memang pantas Ji Min disebut-sebut sebagai seorang malaikat. Dia baik sekali. Aku bersyukur mempunyai sahabat sepertinya.

Aku segera beranjak, tetapi sebelumnya, "terima kasih Ji Minnie. Aku berhutang padamu." Setelahnya aku bergegas membawa beberapa barang.

Aku harus berangkat besok pagi selagi Reyna sampai di Jepang. Masalah perizinan, aku akan coba membujuk pihak agensi. Lagi pula lusa kita ada konser di sana, jadi ada alasan untuk itu.

***

Aku akan berangkat pagi. Setelah menanyakan di mana lokasi rumah nenek Reyna pada Shi Young, akhirnya aku memutuskan untuk menginap di hotel dekat sana. Dan ini memang keberuntungan atau apa, tempat konser BTS yang akan digelar nanti dekat dengan kediaman rumah nenek Reyna.

"Tae Hyung, hati-hati. Dan ... semoga kau berhasil." Tae Hyung mengangguk sambil tersenyum pada Ji Min. Baiklah, aku siap untuk memulai perjalananku.

Tak berapa lama aku sampai ditempat tujuan. Begitu melihat kasur, aku langsung merebahkan tubuh. Perjalanan tadi cukup melelahkan.

Aku mengambil ponsel, ada satu pesan dari Shi Young. Dia memberikan nomor ponsel milik adik Reyna. Aku sempat ragu, malu juga harus memulainya. Tapi, di mana nyalimu Kim Tae Hyung.

Selesai menanyakan keadaan Reyna pada adiknya, perasaan khawatir itu mulai reda. Setidaknya Reyna baik-baik saja meskipun kata Rey, dia selalu menangis diam-diam.

Rey : hyung, kami akan pergi keluar. Kau bisa melihat kak Reyna

Tae Hyung : baik, terima kasih Rey

Dengan segera aku mengubah penampilan. Sepertinya dengan wajah yang dirubah sedikit tidak akan membuat keributan nantinya.

Kata Rey, Reyna dipastikan pergi ke toko kue langganannya. Karena itu kebiasaan Reyna kalau pergi ke rumah neneknya. Dan aku langsung menyusul ke tempat itu.

Benar saja, di sana Reyna tengah mengobrol dengan temannya. Rasanya tenang ketika melihat senyuman Reyna yang ... terlihat sangat cantik. Haha aku baru mengatakan itu pertama kalinya kah. Tidak, selama ini aku diam-diam mengagumi kecantikan Reyna. Kalian harus tahu itu.

"Jangan menangis lagi."

***

Ji Min dan yang lainnya sampai di hotel tempat aku menginap. Besok tepatnya, kami akan menggelar konser.

Impossible ✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt