10. Kecelakaan

2.5K 239 4
                                    

Malam harinya setelah kedatangan sahabat Reyna—Alesha. Alesha mengajak Reyna untuk berjalan-jalan berkeliling mencari makanan atau pun sekedar untuk menghirup udara pada malam hari di kota Seoul. Reyna setuju karena ia pun belum pernah berkeliling kota Seoul pada malam hari. Berbicara tentang Alesha, Alesha tidak menginap di rumah Hinata melainkan menginap di hotel untuk beberapa hari ke depan. Yah Alesha tidak ingin merepotkan Hinata meski Hinata memaksanya untuk menginap di sana.

Reyna sudah rapi dengan pakaian casualnya. Jilbab persegi polos dan kaos berlengan pendek di dalamnya dengan balutan cardigan. Ditambah dengan celana kain berwarna coklat. "Yuki, Alesha-chan sudah datang," ujar Hinata diambang pintu. Reyna tengah bercermin merapikan kembali penampilannya. Pun Reyna mengedipkan sebelah matanya dan mengacungkan jempol kepada bibinya.

Reyna menghampiri Alesha yang sudah bersiap di ruang tamu. Tidak lupa di sana pun ada Shi Young yang akan menemani keduanya berkeliling. Tanpa Shi Young pun mereka bisa, toh mereka sudah dewasa bukan. Namun, akan lebih bagus jika ada petunjuk jalan yang kadar kebawelannya seperti Shi Young. Lebih mudah dan tidak pusing nantinya.

"Yuk berangkat!" ajak Reyna semangat.

"Semangat sekali kamu. Ah jangan-jangan kamu mau ketemu seseorang yah ...." Reyna memutar bola matanya malas. Jelas-jelas dirinya akan pergi dengan Alesha, kenapa Alesha berpikir seperti itu.

"Udah ah jangan bawel kamu. Shi Young-ah yuk kita berangkat!" Reyna menarik Shi Young dan keluar dari rumah setelah berpamitan dengan Hinata dan Shi Kyung.

"Rere, tungguin ih." Alesha mengejar Reyna dan Shi Young yang sudah jauh di depannya. Alesha menepuk pundak Reyna kesal. "Ih jahat banget kamu." Reyna tertawa mengejek Alesha.

"Kalian ayolah, aku tidak mengerti bahasa kalian," ucap Shi Young tiba-tiba. Reyna dan Alesha saling pandang dan tertawa. "Maafkan kami Shi Young. Kami terlalu asyik memakai bahasa sehari-hari," ujar Reyna karena Shi Young yang sudah cemberut. Ke-tiganya pun melanjutkan jalan mereka yang sempat terhenti.

"Shi Young, kau yakin tahu jalannya?" Reyna sengaja bertanya dengan sedikit mengejek Shi Young. "Kau meragukanku huh?" Shi Young memasang wajah cemberutnya, lagi. Reyna dan Alesha pun tertawa melihat Shi Young yang cemberut.

Tidak lama; Reyna, Alesha dan Shi Young sudah sampai di tempat tujuan. Tempat ramai dengan gemerlap malam di kota Seoul, yang tidak lain di Myeongdong. Surganya berbelanja. Reyna dan Alesha begitu takjub dengan pemandangan di depannya. Ramai orang yang mengunjungi tempat ini karena memang tempat ini menyajikan berbagai jajanan khas Korea. Reyna saja sudah menelan ludahnya melihat makanan yang tersaji dan tampak lezat itu.

"Woah ini makanan aku banget, Re." Alesha menampilkan wajah berbinarnya. "Eh gak semua, Sha. Kan kita harus cari yang halal dulu." Alesha tersenyum menampilkan deretan giginya.

Tiga puluh menit telah ke-tiganya habiskan di sana. Mereka sudah membeli beberapa makanan halal dan kini saatnya mereka untuk beristirahat sejenak. Kebahagiaan menyelimuti Reyna saat ini, sebelum akhirnya lenyap begitu saja karena teringat dengan keluarganya. Akan sangat menyenangkan pergi bersama dan berbelanja dengan keluarga tercinta di tempat tersebut.

"Kau melamun?" Shi Young menyadarkan Reyna dari lamunannya. Raut wajah Reyna terlihat sedih dan Alesha yang tahu kenapa dengan sahabatnya, hanya ikut memandang dengan sedih pula. "Ayo makan ramyeonmu, malam ini sangat dingin." Reyna mengangguk dan mulai memakan ramyeonnya.

"Oh, besok aku akan ke Namsan Tower. Kalian mau ikut?" Alesha dan Reyna memandang Shi Young dengan berbinar. Reyna hampir melupakan tempat itu, tempat yang sudah masuk daftar wisata Reyna. "Aku tidak bisa, besok hari libur. Akan banyak pelanggan yang datang." Reyna melupakan juga tugas wajibnya.

Impossible ✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon