https://www.youtube.com/watch?v=W_XUirgO1kg
Song:
The Light Shall Never Fade - Plotr Wójtowicz World's Most Emotional Music.♠♥♣♦
Kukatakan pada si penggila, ada kamu kenapa aku yang jatuh cinta?
♠♥♣♦
SALAH untuk melakukan, tetapi tidak mau meninggalkan.
Jadi?
Pernah membayangkan seberapa dosanya kita sebagai manusia?
Begini. Berkata kasar sedikit saja kita sudah dosa.
Apalagi Alice yang sudah membunuh beribu hingga berjuta makhluk tak berdosa Wonderland, bahkan termasuk White Queen―penguasa Wonderland itu sendiri.
Pasalnya Alice memang tipikal perempuan pemberani. Dia tidak akan takut kepada siapa pun, apa pun, bahkan makhluk macam Jabberwocky sekali pun.
Kecuali satu.
Alice juga manusia biasa, yang mampu takut sekiranya suatu waktu ia menjadi lemah.
Itu yang dipikir Alice, khususnya ketika malam itu datang.
Cukup kamu tahu bahwa malam itu berbeda, berbeda sekali sampai membayangkannya saja mampu membuat Alice menggigit bibir.
Dan Alice berharap malam ini tidak akan sama.
Apalah dia ini, hanya bisa berharap Tuhan masih sanggup berbaik hati untuk manusia penuh dosa seperti dirinya.
Dengan langkah panjang menyusuri ruangan takhta, Alice seolah ingin menyamai pacuan jantungnya yang menggila.
Dirinya sudah akan berlari saat menjejaki beberapa anak tangga sebelum kemudian menemui singgasana untuk duduk di sana.
Tapi, percayalah. Malam ini, ratu itu tidak datang untuk sekadar duduk.
Karena di luar dugaan, ratu itu datang untuk berdoa.
"Tuhan ... apakah kau mendengarku?"
Hening.
"Apakah kau setidaknya ... mau mendengarku?"
Masih hening.
"Apakah aku sudah sebegitu dosanya ... untuk sekadar kau mau mendengarku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alice in Otherland (Wattys Winner 2018)
FanfictionKeadaan sunyi dan senyap selalu menjadi paduan cocok untuk berdoa. Kamu bisa melipir ke pojokan untuk bercerita, sekadar menautkan kedua tanganmu di bawah cakrawala, dan menyebut nama Tuhan dalam sebuah bisikan nirmala. Memohon apa pun yang kamu m...