Wonderland | 8

4.2K 495 30
                                    

Terkadang ada baiknya kamu berlari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkadang ada baiknya kamu berlari. Bukan untuk menghindari, tapi karena kamu sudah terlalu lelah untuk terus disakiti.

♠♥♣♦

"LARI ...."

Bisikan itu membuat Mad Hatter dirasuki ketakutan, menciptakan desiran mengancam seumpama membelenggu dirinya dengan rantai tak kasat mata.

Alice, perempuan itu masih duduk di singgasana. Hanya saja tatapannya kosong.

Ketika tubuh perempuan itu memilih bangkit. Maka desiran mengancam itu bertambah lagi, mengalir deras di bawah kulitnya, membuat tekanan darahnya naik.

Untuk beberapa alasan yang tidak bisa diungkapkan dengan barisan kata, dua insan itu hanya terdiam dan saling menatap.

Yang dalam beberapa detik selanjutnya langsung berubah.

Alice merenggangkan seluruh tubuhnya dengan struktur pergerakan yang tidak beraturan. Mulai dari kepala hingga ujung kaki, dalam waktu yang sama ada yang bergerak ke atas, ke samping, dan ke bawah.

Menciptakan bunyi gertakan tulang-belulang yang bersahutan. Menusuk indra pendengaran barang sekali mendengar.

Itu jelas bukan Alice.

Karena Alice yang ia kenal tidak pernah sekali pun ahli dalam menerbitkan seringaian lebar.

Tidak begini.

Tidak seperti sekarang ini.

Aura yang diciptakan tubuhnya menguar tak terbantahkan. Begitu berkuasa sekaligus menakutkan. Menciptakan hawa dingin yang membekukan.

Lagi, sepasang mata milik Alice seharusnya berwarna biru.

Bukan justru semerah darah seperti ini.

Kalau begitu, dia yang di depannya ini siapa?

Mad Hatter terkekeh ringkih.

Seharusnya ia tahu sejak awal bahwa dia yang di depannya ini bukan Alice yang sebenarnya ....

"Kamu siapa?"

Apalah dia ini, tidak mendapat jawaban selain keheningan.

"Kamu siapa?" ulangnya.

Lelaki itu bisa mendengar sosok di hadapannya terkekeh pelan.

Semakin lama semakin keras.

Bukan jenis kekehan geli.

Melainkan kekehan yang penuh amarah dan emosi.

"Kamu siapa?!" teriak Mad Hatter nyaris seperti bentakan.

Alasan yang membuat sosok itu justru menyeringai.

Bahkan saking lebarnya, sudut bibirnya berdarah akibat robekan yang berantakan.

Alice in Otherland (Wattys Winner 2018)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang