https://www.youtube.com/watch?v=J39BsJlnkzA
Song:
Odin Sphere's Theme (Orchestra Ver.) - Odin Sphere OST.♠♥♣♦
Hidup itu soal pilihan. Tergantung dirimu yang ingin mengabadikan atau justru sebaliknya, mengabaikan.
♠♥♣♦
APAKAH kamu siap mati?
Seberapa banyak dosa yang kita tampung, berharap kebaikan masih mumpung, mau tak mau kita semua akan berakhir mati di penghujung.
Tapi, Alice seperti dihadapkan keajaiban.
Rentetan siksaan Lucifer tiba-tiba saja menghilang, menyisakan hanyalah napas perempuan itu yang megap-megap, diserang ketakutan yang kurang ajar karena masih saja menggarap.
Namun, bukankah ia tidak akan salah untuk membuka mata?
Maka sepasang mata biru itu benaran terbuka.
Cukup kamu bayangkan, ruangan yang ia tempati sekarang sama persis seperti ruangan takhtanya. Putih, bersih, fasih. Hanya saja tidak satu pun furnitur melengkapi ruangan ini.
Tunggu dulu.
Kenapa pula dia bisa tiba-tiba berada di sini?
Bukankah terakhir kali dia berada di ruangan takhtanya, disiksa tanpa ampun oleh Lucifer dan akan berakhir mati di tangan sang iblis sendiri?
Perlahan, Alice melangkahkan kakinya.
"Halo?"
Tidak ada jawaban.
"Halo?"
Tidak ada jawaban.
"Halo?" ulang Alice lebih keras. "Adakah seseorang di sini?"
Ada jawaban.
"Menurutmu?"
Alice tersentak kaget, "Siapa di sana?"
"Lihatlah ke belakang, maka kamu akan tahu sendiri siapa diriku."
Alice sontak menoleh ke belakang.
Untuk dihadapkan seorang wanita seindah bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alice in Otherland (Wattys Winner 2018)
FanfictionKeadaan sunyi dan senyap selalu menjadi paduan cocok untuk berdoa. Kamu bisa melipir ke pojokan untuk bercerita, sekadar menautkan kedua tanganmu di bawah cakrawala, dan menyebut nama Tuhan dalam sebuah bisikan nirmala. Memohon apa pun yang kamu m...