[13]. Who Is You? [ The Mysterious Bodyguard ] [ Krist x Singto ]

The Mysterious Bodyguard - Part 2

Suara ketukan pintu di malam hari membuat Singto yang baru saja ingin tidur langsung terbangun seketika, siapa yang mengetuk pintu kamar ini pada jam segini, apa mungkin itu tuan Sangpotirat, atau mungkin putranya yang mengesalkan itu.

Remaja yang tingkahnya persis anak kecil berumur lima tahun, dan masalahnya Krist itu adalah orang yang paling susah untuk di tolak, jika ada yang menolaknya dia akan mengunakan segala cara supaya orang itu mau menurutinya. Belum bekerja saja Singto sudah kualahan mengurus satu anak itu.

Dengan langkah malas Singto membuka kenop pintu kamar itu, dan melihat seorang anak yang memakai piyama bermotif beruang dan boneka kura-kura di pelukannya, siapa lagi anak itu jika bukan Krist.

"Ada apa?"

"Aku takut."

"Takut apa?"

"Takut hantu."

"Lalu kenapa kau kesini?"

"Temani aku."

"Memang tidak ada orang lain lagi yang biasanya menemanimu?"

"Tidak ada, mommy ku pergi dengan Daddy tadi."

"Aku ini bodyguard ya, bukan baby sitter. Jadi jangan perlakukan aku seenaknya."

"Menemani aku itu juga tugas bodyguard. Jika aku di culik hantu bagaimana, kau mau bertanggung jawab?"

"Hantu tidak akan menculik anak nakal seperti mu, jadi pergi ke kamarmu minum susu dan tidur."

"Tidak mau, bacakan aku cerita dan temani aku tidur."

"Apa kau tidak berpikir? Anak sebesar dirimu harus di temani dan di bacakan sebuah cerita baru bisa tidur? Umurmu berapa? Kau tidak malu pada anak kecil yang umurnya di bawah mu, tapi mereka mandiri."

"Kenapa harus malu? Salahkan saja mereka yang tidak sekaya aku. Jika kau tidak mau menemaniku aku akan mengadu pada daddy."

"Adukan saja sana."

Krist memanyunkan bibirnya, dan menatap Singto dengan berkaca-kaca, sebelum tidak lama kemudian air matanya mengalir dengan deras.

"Hei, kenapa kau justru menangis."

"Kau jahat."

"Berhenti menangis. Aku akan menemanimu."

Tangis Krist langsung berhenti seketika, dan menatap singto, "benarkah? Kau tidak bohong, kan?"

"Tidak."

"Horreee."

Teriak Krist dengan kegirangan ketika mendengarnya, lalu menyeret Singto untuk pergi bersama dengannya. Sedangkan Singto menatap Krist tidak percaya, baru saja anak itu menangis histeris, sekarang sudah ceria lagi. Pasti anak itu hanya berpura-pura menangis, supaya dia mau menurutinya, dan bodohnya Singto tertipu dengan tangisan buaya yang di keluarkan oleh Krist.

__________

Singto mendudukkan dirinya di sisi samping tempat tidur milik Krist, menunggu remaja itu yang kini tengah memilih milih buku cerita yang akan di bacanya oleh Singto untuknya.

Setelah mendapatkan yang pas, Krist langsung memberikannya kepada Singto, lalu merangkak naik ke atas tempat tidur, dan menyelimuti dirinya sendiri, tidak lupa memeluk boneka kesayangannya dengan erat.

Saat Singto membaca judul yang tertera di depan buku itu membuat pria itu memutar bola matanya dengan malas, bagaimana bisa Krist masih mendengarkan cerita "Serigala dan gadis berkerudung merah"

"Cerita macam apa ini?"

"Cerita tentang seekor serigala yang menipu seorang anak, mengira jika serigala itu neneknya, akhirnya anak itu di makan oleh serigala itu, karena tidak mendengarkan apa yang di katakan oleh ibunya."