[13]. Who Is You? [ The Mysterious Bodyguard ] [ Krist x Singto ]

The Mysterious Bodyguard - Part 12

"Dia hanya ingin memanfaatkan mu."

Ucap sebuah bayangan hitam misterius, bayangan yang tidak terlihat wujudnya, tetapi bisa membuat Krist merasakan keberadaan, suara rendah yang di keluarkan oleh bayangan itu membuat Krist ketakutan, saat tiba-tiba saja tadi dia merasakan ada sesuatu yang menarik lengannya, tetapi wujudnya tidak terlihat sama sekali.

"Kau ... kau siapa?"

Tanya Krist dengan terbata-bata, wajah remaja itu kini berubah menjadi memucat, dengan gemetaran Krist meremat-remat ujung seragam yang di kenakan, karena ketakutan.

"Aku? Kau tidak perlu tahu siapa aku, itu tidak penting."

Krist hanya terdiam mendengarkannya, dia tidak punya keberanian untuk berbicara lagi sekarang, sungguh dia bingung, dan ketakutan. Krist berharap akan ada seseorang yang menemukannya.

"Dia hanya ingin membalas dendam, hanya itu yang akan dia lakukan, kau dan keluargamu pasti akan mati di tangannya nanti."

"P'Singto, tidak mungkin seperti itu."

Tawa mengerikan tiba-tiba bergema di gudang itu, memenuhi ruangan itu, sampai membuat Krist merinding di buatnya.

"Aku tahu, kau sadar. Tapi kau pura-pura bodoh, jika kau tidak menjauhinya, kau dan keluargamu yang pasti akan menjadi korbannya."

***

Dengan nafas teregah-engah Krist bangun dari tidurnya, keringat dingin membasahi tubuhnya, Krist mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan dengan tatapan waspada, tangannya gemetaran saat mengeratkan selimut yang kini membungkus tubuhnya, remaja itu mengambil lalu memeluk boneka kura-kura miliknya dengan ketakutan, ingatan tentang ucapan pria itu kini terniang-niang di kepalanya.

Krist sudah mencoba untuk mengenyahkannya, tetapi nyatanya tidak bisa, semua itu kini tetap menghantuinya, meskipun dia tidak percaya dengan hal itu, tetapi ada sesuatu yang membuat Krist merasa harus mempercayai bayangan hitam tadi.

Remaja itu melangkahkan kakinya menuju sebuah laci di sudut ruangan kamarnya, mengambil sebuah foto yang tidak sengaja di temukannya di dalam diary tua waktu itu, Krist menatap wajah seseorang yang berada di dalam sana, dengan tatapan tidak percaya, karena itu adalah Singto.

Awalnya Krist merasa jika dia salah orang, tidak mungkin itu Singto, bagaimana tidak lihat saja buku itu yang usianya sudah 50 tahun lebih, dan pastinya foto itu juga berusia sama, tetapi jika itu memang Singto, kenapa dia masih sama, masih seperti yang ada di dalam foto itu.

Bukankah itu hal tidak masuk akal, Krist ingin bertanya pada kedua orang tuanya, namun ada sesuatu yang membuatnya ragu, dan satu lagi yang membuat Krist bingung, kenapa bisa dia menemukan diary itu di gudang rumahnya.

Kenapa tidak di tempat lain, karena tidak ada yang pernah kesana, tempat itu sudah ditinggalkan cukup lama, bahkan tidak ada satu pekerjanya yang pernah kesana, dan kenapa benda itu bisa sampai disana.

Segalanya membuat Krist bingung, sejak Singto datang memang dirinya semakin sering di teror melebihi dulu, walaupun rasanya tidak masuk akal, bagaimana bisa Singto yang melakukannya padahal pria itu selalu bersama dengannya, dan bayangan aneh itu...

Krist tidak mengerti semua ini, yang pasti semua orang di dekatnya sekarang berubah menjadi menakutkan, membuat Krist takut.

.