The Mysterious Bodyguard - Part 22

4.8K 492 63
                                    

Suara derap langkah kaki seseorang terdengar keseluruh lorong saat plustor melangkahkan kakinya, untuk menghampiri Singto yang tengah berdiam diri di dalam kamarnya, saat tangan plustor membuka kenop pintu ruangan itu, terlihatlah Singto yang tengah mendudukkan dirinya di sofa dengan tatapan sedih.

Plustor menghampirinya, dan menepuk pundak Singto dengan pelan, lalu mendudukkan dirinya di samping Singto, merasakan plustor ada di sampingnya, Singto langsung memeluk ibunya, dan menangis sesenggukan di pelukan pria itu.

"Jangan menangis."

Singto menggelengkan kepalanya, dan tetap menangis di pelukan plustor, tidak memperdulikan apapun yang di katakan oleh ibunya itu.

"Kau harus kuat."

"Aku tidak bisa menjaga mereka P."

"Itu bukan salahmu."

"Lalu salah siapa? Harusnya aku tidak meninggalkan, Krist tadi."

"Iya, aku tahu. Tapi itu sudah berlalu, jangan di pikirkan lagi."

"Kau bisa dengan mudah mengatakan hal itu, tapi aku..."

"Sssttt, Krist tidak apa-apa. Tidak lama lagi, dia pasti akan sadar."

"Kau tidak bohong, kan?"

Plustor hanya tersenyum, dan menggangukan kepalanya, sambil mengusap-usap bahu Singto, mencoba untuk menenangkan anaknya, melihat Singto seperti ini, mengingatkan plustor saat dulu menemukan anaknya itu.

"Krist. benar tidak apa-apa, kan?"

"Iya, jangan menangis. Seperti ini."

Tangan plustor mengusap air mata Singto dengan perlahan, tidak mau melihat Singto dalam kesedihan lagi, ataupun terpuruk.

.

.

.

Cahaya putih terang yang menyilaukan, itulah yang pertama kali menyapa Krist saat remaja itu membuka kelopak matanya dengan perlahan-lahan, Krist mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menyesuaikan diri dengan cahaya itu, dan hal pertama yang di lihatnya adalah Singto.

Suaminya itu berdiri tepat di depan Krist, membuat senyuman lemah terukir di wajah Krist, tetapi saat mengingat-ingat hal tadi yang terjadi padanya, Krist langsung panik, dia ketakutan, saat ingat Nat menyeretnya, apalagi mengingat pertarungan Nat dan juga Plustor.

Tangan Krist menyentuh perutnya, dan kaget. Saat mendapati perutnya sudah normal kembali seperti dulu, Krist merasa dirinya seperti terkena serangan jantung mendadak, remaja itu memposisikan dirinya untuk duduk, tetapi Singto menahannya.

"P'Sing, anak kita kemana? Dia selamat,kan? Dia bisa di selamatkan, kan? Kenapa kau diam, dimana anak kita."

Teriak Krist dengan histeris sambil memegangi perutnya, tetapi Singto hanya diam saja, membuat air mata krist mengalir, dan menatap Singto dengan tatapan teluka.

"Anak kita ada dimana?"

Tanya Krist dengan lirih, dia takut sekarang, apalagi ketika Singto hanya diam saja tidak mau menjawabnya, kemana anaknya, dia pasti selamatkan, dia tidak mungkin pergi meninggalkan krist, itu tidak mungkin terjadi.

"Jangan menangis."

Singto memeluk Krist mencoba menenangkan Krist yang terlihat sangat kalut sekarang, tangan Singto mengusap punggung Krist dengan lembut.

"Anak kita, ada. Dia baik-baik saja, dia bersama dengan P'Plustor."

Krist langsung melepaskan pelukan Singto padanya, memandang pria itu dengan seksama, menyakinkan dirinya bahwa Singto mengatakan hal yang sejujurnya.

[13]. Who Is You? [ The Mysterious Bodyguard ] [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang