The Mysterious Bodyguard - Part 17

5.6K 566 132
                                    

Kepanikan terlihat sangat jelas di wajah Singto, saat melihat plustor mulai memeriksa kondisi Krist, ibunya itu sudah biasa menangani orang-orang sakit, karena dulunya waktu plustor menjadi manusia dia adalah seorang dokter, dan sampai sekarang pria itu juga masih suka merawat orang lain.

Raut wajah plustor berubah setelah memeriksa Krist, pria itu menatap Singto yang kini terlihat sangat khawatir pada kondisi Krist. Pria itu menatap ke arah Krist yang kini mulai membuka matanya dengan perlahan-lahan, dan menatap plustor dengan tatapan lemah.

Tangan plustor terarah untuk mengusap lembut rambut Krist, sambil menepuk-nepuk kepala Krist dengan pelan, membuat remaja itu tersenyum lemah ke arah plustor.

"Istirahatlah."

Ujar plustor dengan lembut, yang di jawab anggukan oleh Krist. Pria itu mengusap lembut perut Krist.

"P', Krist kenapa?"

Tanya Singto yang daritadi sudah menunggu plustor mengatakan apa yang sebenarnya terjadi pada Krist, tetapi pria itu hanya diam saja, seolah sengaja melakukannya, supaya membuatnya tersiksa.

"Dia baik-baik saja."

"Tidak mungkin, tadi dia kesakitan."

"Tapi dia baik-baik saja, Krist tidak apa-apa."

"Jangan bercanda padaku, apa yang kau berikan padanya? Pasti kau memberikan sesuatu yang aneh lagi padanya."

Helaan nafas berat keluar dari mulut plustor, ingin rasanya dia memukul anaknya yang menuduhnya macam-macam, padahal plustor tidak melakukan apapun.

"Tidak sing."

"Terus Krist kenapa?"

"P'Sing, jangan berteriak, kepalaku pusing."

Sela Krist dengan suaranya lirih hampir tidak terdengar, dia ingin tidur tetapi suara Singto menggangunya, tiba-tiba Krist merasakan perutnya tidak enak, rasa mual mulai menghinggapi Krist, membuat anak itu memposisikan dirinya untuk duduk, lalu berlari menuju ke arah kamar mandi.

"Itu yang kau bilang tidak apa-apa?"

Tanya Singto kesal pada plustor dan menyusul Krist yang kini tengah memuntahkan seluruh isi perutnya ke dalam closed, tangan Singto mengusap-usap punggung Krist dengan lembut.

Dan saat Krist hampir terjatuh ke lantai karena lemas, Singto dengan sigap menahan tubuh Krist dan membopong Krist untuk kembali lagi ke dalam kamar.

"Krist.…"

Panggil Singto yang di berikan tatapan lemah dari Krist, pria itu merebahkan tubuh Krist di atas tempat tidur, sambil menyelimuti tubuh Krist.

"Berikan dia obat P."

"Tidak bisa, dia tidak boleh minum obat-obatan, sing."

"Maumu sebenarnya apa P'?"

"Astaga, kenapa kau marah-marah padaku. Dengarkan aku dulu dari tadi kau selalu memotong ucapan ku."

Singto memejamkan matanya, mencoba untuk menenangkan dirinya meskipun tidak bisa, bagaimana bisa dia tenang jika dia mengkhawatirkan Krist, bisa-bisa rumah ini hangus terbakar karena Singto terlalu khawatir.

"Dia tidak apa-apa, sungguh aku tidak bohong sing. Wajar Krist mengalami hal seperti ini, jadi kau jangan khawatir. Dia hamil sing."

Kata-kata yang keluar dari mulut plustor membuat Krist dan juga Singto kaget, keduanya saling bertatap-tatapan. Reflek Krist memengangi perutnya sendiri, sebelum beralih menatap ke arah plustor.

"Aku laki-laki P."

Ingat kan Krist pada plustor, bukannya Krist tidak suka dengan kabar itu, tetapi dia itu laki-laki, jadi mana mungkin dia bisa hamil, dia hanya mencoba untuk menyadarkan plustor, meskipun Krist berharap jika kabar itu benar.

[13]. Who Is You? [ The Mysterious Bodyguard ] [ Krist x Singto ]Where stories live. Discover now