Ekonomi

25 1 0
                                    


Ekonomi telah berubah menjadi sebuah materi pelajaran dimana orang biasa tidak seharusnya mengerti tentangnya. Ekonomi sengaja dibuat rumit sehingga kenyataan bisa disamarkan. Ekonomi adalah kekuatan ketiga, setelah ideologi dan kekerasan, yang menyebabkan perempuan, dan kemudian seluruh masyarakat, terperangkap dan dipaksa untuk menerima ketergantungan. Ekonomi secara harfiah berarti "rumah-pegangan", awalnya sebagai ruang perempuan, bersama dengan bagian fundamental masyarakat lainnya yang akan saya bahas nanti.

Dalam tatanan perempuan, terdapat akumulasi juga, tapi akumulasi ini bukan dimiliki oleh pedagang atau pasar, namun dimiliki oleh keluarga. Inilah yang disebut ekonomi yang sebenarnya dan humanis. Akumulasi dicegah berubah menjadi membahayakan dengan meluasnya penggunaan budaya hadiah (gift culture).[7] Budaya hadiah adalah bentuk penting dari kegiatan ekonomi dan juga sesuai dengan ritme perkembangan manusia.

Ketika perempuan digulingkan secara total dari sejarah peradaban dan secara khusus digulingkan dari modernitas kapitalis, pria-pria dengan kuasa yang besar memiliki kesempatan untuk mengubah fungsi ekonomi dan dengan demikian mengubahnya menjadi masalah besar. Perubahan ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki hubungan organik dengan ekonomi karena nafsu mereka yang berlebihan untuk mendapatkan laba dan kekuasaan. Dengan demikian mereka menempatkan semua kekuatan ekonomi, terutama perempuan, di bawah kendali mereka sendiri. Hasilnya adalah kekuatan kekuasaan dan negara telah berkembang secara berlebihan, seperti tumor dalam masyarakat, sampai pada level di mana ia tidak lagi dapat distabilkan atau dikendalikan.

Masalah ekonomi sebenarnya dimulai ketika perempuan itu tersingkir dari ekonomi. Intinya, ekonomi adalah segala yang berhubungan dengan makanan. Mungkin tampak aneh, tapi saya percaya pencipta ekonomi yang sebenarnya masih perempuan, meskipun segala upaya untuk menguasai dan mengkoloni perempuan. Analisis mendalam tentang ekonomi akan menunjukkan bahwa perempuan adalah kekuatan ekonomi paling mendasar. Memang, ini jelas ketika kita mempertimbangkan perannya dalam revolusi pertanian, dan bagaimana perempuan mengumpulkan tanaman selama jutaan tahun. Saat ini, perempuan tidak hanya bekerja di dalam rumah tetapi di banyak bidang kehidupan ekonomi; perempuan adalah orang yang terus memutar roda. Setelah perempuan, mereka yang dapat diklasifikasikan sebagai budak dan pekerja akan berada di urutan kedua dengan klaim sebagai pencipta ekonomi. Di urutan ketiga, semua pengrajin, pedagang kecil dan pemilik tanah kecil sekaligus petani yang, diakui, sedikit lebih bebas. Dalam kategori ini kita dapat menambahkan seniman, arsitek, insinyur, dokter, dan semua wiraswasta lainnya. Ini hanya melengkapi gambaran mereka yang menciptakan dan membentuk ekonomi.

Periode paling brutal bagi perempuan adalah ketika ia digulingkan dari ekonomi selama peradaban kapitalis. Kenyataan ini bisa disebut "pemiskinan ekonomi perempuan". Hal ini telah menjadi paradoks sosial yang paling mencolok dan mendalam. Seluruh perempuan telah dibiarkan menganggur. Meskipun pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan yang paling sulit, pekerjaan itu dianggap tidak berharga. Meskipun melahirkan dan membesarkan anak adalah tugas yang paling berat dari semuanya, tugas itu tidak selalu dianggap berharga tetapi seringkali hanya sebagai sumber masalah belaka. Selain merawat dan membesarkan anak yang tidak menghabiskan biaya yang besar dan dapat dijalankan dengan gratis, perempuan dapat digunakan sebagai kambing hitam, menanggung kesalahan untuk semua kesalahan. Sepanjang sejarah peradaban, perempuan telah ditempatkan di lantai dasar masyarakat di mana dia melakukan kerja rumah tangganya yang tidak dibayar, membesarkan anak-anak dan menjaga keluarga; tugas-tugas yang membentuk basis aktual dari akumulasi kapitalis. Sesungguhnya, tidak ada peradaban lain yang memiliki kekuatan untuk mengembangkan dan mengatur eksploitasi perempuan sampai pada tingkat yang dimiliki kapitalisme.

Selama periode kapitalis, perempuan telah menjadi sasaran ketidaksetaraan, tak memiliki kebebasan dan tak ada demokrasi, tidak hanya perempuan di level bawah tetapi di semua level. Terlebih lagi, kekuatan masyarakat seksis telah diimplementasikan dengan intensitas sedemikian rupa dan sangat dalam sehingga perempuan telah berubah menjadi objek dan subjek industri seks. Masyarakat laki-laki yang dominan telah mencapai puncaknya dalam masyarakat kapitalis.

Perempuan dan ekonomi merupakan komponen yang saling terkait. Karena perempuanmenghasilkan ekonomi sesuai dengan kebutuhan mendasar saja, ekonomi yangdigerakkan oleh perempuan tidak pernah mengalami depresi; tidak pernahmenyebabkan pencemaran lingkungan; dan juga tidak pernah menjadi ancaman bagiiklim. Ketika kita berhenti menghasilkan laba atau keuntungan, kita akan mencapaipembebasan dunia. Pembebasan ini pada gilirannya akan menjadi pembebasan umatmanusia dan kehidupan itu sendiri.


7. Ekonomi hadiah, budaya hadiah, atau pertukaran hadiah adalah sistempertukaran di mana barang-barang berharga tidak diperdagangkan atau dijual, melainkan diberikan tanpa perjanjian eksplisit sebagai hadiah langsung atau dengan imbalan di masa mendatang. Sistem kontras dengan ekonomi barter atau ekonomi pasar, di mana barang dan jasa terutama ditukar dengan nilai yang diterima. Norma sosial mengharuskan pertukaran hadiah. Hadiah tidak diberikan dengan pertukaran barang atau jasa atau secara eksplisit dengan uang atau beberapa komoditas lainnya.

Liberating Life: Woman Revolution (edisi Bahasa Indonesia) oleh Abdullah OcalanWhere stories live. Discover now