Aduh, Sakit Sekali!

39 0 0
                                    


"Sumpah.. sumpah.. sumpah.. ngagetin lo tau gak! Ngeselin banget!"

"Abis, kerjaan lu ngelamun mulu. Mikirin apaan sih? Mending lu bantuin gue ngerjain tugas daripada lu ngelamun. Ketempelan rasain.."

Sumpah demi apapun, Akmal datang dari belakangku dan aku tidak tau.

Akmal mengejutkanku saat aku melihat Sylvia. Dia menepuk bahuku dengan keras karena ia tau pikiranku sedang kosong menjelajah melalang buana.

"Yaudah.. ayok!"

"Lu udah makan belum?"

"Belum sih.. Kenapa?"

"Makan dulu kali ya? Gue belum makan dari kosan. Laper banget cuy.."

"Ke warteg simpang jalan aja kali ya? Kecuali, kalo lo mau nraktir gue kali ini.."

"Yeee.. si kacrut.. kaya orang susah aja.. yaudah ayok dah!"

"Yes!"

Aku mulai berdiri, merapihkan barang bawaanku ke dalam tas dan berjalan kearah luar kampus. Perutku juga lapar. Tapi masih bisa kutahan, walau sedikit perih. Kali ini, Akmal benar-benar malaikatku hehehehe

***

"Tugasnya dikumpul perkelompok ya.. letakkan di paling depan. Urutkan sesuai kelompok kalian."

"Baik bu!"

Aku dan teman sebangkuku maju untuk mengumpulkan tugas yang kukerjakan dua minggu lalu. Tugas yang disuruh ibu Rita kali ini adalah meneliti pribadi seseorang berdasarkan pendapatnya tentang tari tradisional. Pendapatnya lalu diketik dan dijilid supaya rapi. Karena aku suka warna kuning, jadi tugasku kujilid berwarna kuning.

"Syl, titip ya! Absenin juga deh sekalian hehehe"

"Iyaaa.. dasar pemalas!"

Absen dikelasku hanya meninggalkan paraf saja di daftar nama. Jadi, siapapun bisa memberikan parafnya dibuku daftar nama, asalkan orang yang diberi paraf betul-betul hadir. Aku memaraf tiga orang temanku. Mereka memang pemalas!

Setelah mengumpulkan tugas ke depan dan mengabsensi mereka, aku kembali ke mejaku. Mejaku ada di deretan belakang di kelas. Aku memang tidak suka berada paling depan, kalau dibelakang kan bisa bercanda atau ngobrol dengan teman. Jadi, tidak ketahuan.

"Nanti kita ke Kokas yuk.. Lotion gue abis nih.."

"Di Indomaret engga ada?"

"Sorry to say.. itu barang cuma ada di Lotte. Kok masuk Indomaret sih? Ngawur!"

"Sekalian yuk kita creambath, rambut gue udah lepek nih!"

"Boleh kok.. Yaudah yuk capcus cin..."

Ya begitulah kami. Setelah mata kuliah selesai, kami pergi jalan-jalan alias shopping dengan keempat temanku.

Akhirnya kami bersiap-siap untuk pergi belanja, sore ini. Sudah tampil cantik dan wangi, kami mulai keluar kelas menuruni anak tangga untuk mencapai lantai satu.

Aku dan salah seorang temanku sedang asyik mengobrol tentang barang yang akan kami beli nanti. Masing-masing dari kami heboh hingga kami tertawa sambil menuruni anak tangga. Tanpa sadar aku melompati dua anak tangga sampai kakiku melangkah ke bawah dan tersungkur. Kali ini kakiku benar-benar terkilir.

"Aaaaaaaaa......."

Aku lupa kalau tali sepatuku terlepas sejak aku dikelas tadi. Aku lupa mengikatnya kembali. Mungkin tali sepatu, penyebabnya.

"Syl, lo gapapa? Ya ampun, kok lo gak hati-hati sih?"

Astagaaaa.. kakiku benar-benar sakit!

Aku tidak bisa menggerakkannya!

Sakit sekaliii ya Tuhaan.....

"Aduh.. kaki gueee.. sakiiiiiit bangeeett.. sumpahhhh!"

"Sabar ya, Syl. Kayanya kaki lo kecengklak deh.. Aduh, sini deh gue pegangin.."

"Sumpah, gue gak bisa berdiri.. Sakitnya sampe ke pinggang! Linu banget ini..."

aduuuuuuuh...

R(Asa)Where stories live. Discover now