PENANTIAN YANG SIA-SIA

58 3 0
                                    


Langit begitu indah sore ini, warna jingga di ufuk barat kembali menghandirkan kisah lama dalam kepala, tentangmu yang aku cinta hanya dapat sebatas ku cinta. Bagaimana bisa memiliki? langit saja tak mampu berucap jika melihat senyuman yang begitu indah pada pipimu. Aku kembali duduk di pesisir yang hanya ada aku, senja dan sejuta kenangan tentangmu; tentangmu yang selalu ada dalam setiap doa namun hanya sebatas memandang dari jarak yang begitu jarak.

Sejuta pertanyaan muncul dalam kepala, berharap semua terjawab oleh senja sore ini. Senja yang paling mengerti tentang wanita yang pernah sebatas, yang paling mengerti tentang keresahannya, yang menjadi tempatnya menenangkan diri dan berbincang segala tentang masalah hidup yang menjadi muara dalam dirinya.

Telah berlalu begitu lama, senyumannya masih menjadi benalu dalam benakku, masih menjadi Tanya yang belum menemui jawaban. Yang tidak dapat ku mengerti mengapa begitu sulit untuk memiliki, mengapa begitu rumit untuk mencintai wanita seperti dirimu. Cahaya jingga mentari kini tak lagi nampak, langit menjadi gelap meleburkan segala Tanya yang membuat diriku sadar semua takkan pernah dapat ku temukan jawabnya.

kini saatnya untuk melangkahkan kaki menuju masa depan, memulai apa yang seharusnya sudah dapat ku raih. Mengapa harus berlama-lama lagi memikirkan tentang wanita yang tak mungkin ku dapatkan, yang mungkin saja sudah bahagia bersama keluarga kecilnya, yang mungkin  telah berganti nama menjadi seorang ibu oleh anak-anaknya. Kini, waktunya berfikir apa yang harus ku rubah dalam diriku, karna sejatinya mencintai ialah kita yang saling menerima apa adanya, saling mengerti dan saling memiliki. Biarlah semua kisah tanpa cerita ini berlalu, karna ku yakin penantian yang sia-sia akan terbalas dengan bahagaia yang tak terhingga.

HARAP YANG SIA-SIAWhere stories live. Discover now