PERPISAHAN

44 3 0
                                    

Hari ini berbeda dari hari yang telah lalu, entah mengapa aku merasa semuanya begitu singkat untuk kita jalani. Hubungan yang awalnya biasa saja menjelma muara yang yang memaksaku tinggal untuk waktu yang lama, kau menjelma tempat yang nyaman ke dua setelah rumahku sendiri. Setiap saat pertemuan itu semakin meyakinkanku tentang indahnya masa depan yang akan kita jalani dan bertahan hingga waktu merenggut salah satu di antara kita.

Terus berjalan sewajarnya sepasangan kekasih, mengirim pesan singkat di pagi hari yang mengigatkan "apakah kau sudah mandi pemalas?" saling meledek agar hubungan tetap harmonis, bertualang bersama di akhir pekan dan salin berbagi cerita tentang pahit manisnya kehidupan. bertengkar adalah warna dari sebuah hubungan, itu wajar saja, tergantung cara kita menyikapinya agar tidak menjadi racun yang benar-benar membunuh hubungan itu sendiri, saling intropeksi diri lalu kita saling melempar kata maaf dan menenggelamkan ego masing-masing.

Setelah kisah terjalin begitu lama, begitu banyak menciptakan kenangan antara kau dan aku, mungkin ada baiknya berhenti sejenak, memberi sedikit ruang untuk rasa rindu menghampiri, agar hubungan ini tak hanya tentang kebersamaan. Tapi, juga tentang bagaimana jarak menyatukan hati yang telah sesak oleh rasa rindu, mata yang haus akan senyuman, dan telinga yang tak pernah lagi mendengar nada-nada manis dari bibirmu.

Tapi yang sangat ku sayangkan, ternyata kau bukanlah wanita yang ada dalam mimpuku di tiga tahun yang lalu, kau ingkar pada janjimu dan terpikat oleh lelaki lain. Katamu aku yang salah telah meninggalkanmu, meminta sedikit jarak untuk perlahan berpisah, dan terlalu baik untuk dirimu, kau membuat semua seolah itu salahku, ahhh omong kosong. jika memang kau tak nyaman lagi, bilang saja "aku tak lagi mencintaimu, aku lebih memilih dia yang lebih mapan, yang lebih menjamin masa depanku" toh, sangat gampang, jangan membuatku terlihat sebagai laki-laki yang suka bermain wanita. aku juga tidak akan mungkin memaksamu untuk terus bersamaku. Pergilah kemana kau suka, pergi sejauh mungkin. cuman satu pintaku, jangan kembali jika haya untuk membunuh penyesalan.

Karna sesuatu yang sudah terlanjur hancur tidak dapat kembali utuh; lagi

HARAP YANG SIA-SIAWhere stories live. Discover now