New Beginning

24.9K 2.3K 688
                                    

"Akhirnya kita berdua lagi di pesawat, Dik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Akhirnya kita berdua lagi di pesawat, Dik." Drey mengeluarkan suara keluhan kayak menyesal sudah satu pesawat sama aku.

"Turun deh kalau emang nggak mau sama aku." Aku menunjuk ke jendela yang sudah penuh dengan kabut. "Disuruh nganterin aja nggak ikhlas. Balik sana!"

Dia tertawa dengan gaya menyebalkan. "Ini semua demi Sweet Cake-ku."

"Nanti aku lapor ke Sweet Cake-mu kalau kamu ngomel mulu sepanjang jalan--"

Kalimatku terpotong guncangan keras. Lampu untuk memasang sabuk pengaman dinyalakan. Pramugari tersenyum pada kami untuk mempersilakan memakai sabuk pengaman. Aku menurut daripada terlempar.

Penerbangan ke utara di musim dingin memang nggak enak. Kalau bukan karena pilot Drey yang berpengalaman, mungkin kami sudah terhempas kayak kerak telor sekarang.

"Jangan buat aku menyesal sudah berkelahi dengan Heath tadi pagi," kata Drey dengan wajah kampretnya itu lagi sambil memperbaiki sabuk pengamannya.

Sebelum kami pergi, Drey sama Heath memang kelihatan nggak akur. Heath memojokkan Drey ke dinding dengan siku. Wajahnya terlihat kesal. Dia mendesis marah dengan bahasa Perancis. Jelas biar nggak ada yang menguping.

Melihat dua bocah besar itu ribut, Pak Rinto bilang, "Terus, biar ditiru anak-anak! Sudah bisa bikin anak kok masih kayak anak-anak."

Savanna yang menggandengku tertawa. Dia bilang, "Coba divideoin terus kirim ke Karin biar kalian diejek habis sama Karin."

Heath melepaskan kunciannya dan Drey terbahak-bahak. Dia menepuk bahu Heath beberapa kali tanpa bicara apa-apa sampai kami masuk ke mobil.

"Memang kenapa sih kalian sampai berantem gitu?" tanyaku dengan nada kesal. Untung anak-anak nggak lihat. Pasti anak-anakku jadi ngeri lihat Heath begitu.

Drey tersenyum miring. "Bajingan itu memang pemarah, apalagi kalau cemburu begitu."

"Eh? Cemburu?"

Drey mengangkat alis. "Apa lagi memangnya? Sejak makan malam dengan Shawn sebelum malam tahun baru itu, dia jadi lebih sensitif padamu. Kalau kamu perhatikan, dia kesal sekali setiap melihatmu bicara dengan yang berjenis kelamin laki-laki. Sampai kupikir dia juga cemburu kalau kamu bicara dengan kucingmu."

Eh? Masa sih? Heath segitunya sama aku?

"Makan malam sama Shawn? Kok aku nggak tahu?" tanyaku mencoba menggali lagi tentang Heath. Kalau bukan dari Drey, dari mana lagi aku dapat informasi tentang bapak mulut rapat itu?

"Ingat akhir Desember saat aku, Bapak, dan Heath pergi semalaman? Kami bertemu dengan Shawn di Santa Fe. Tentu saja kami ingin mengenal orang yang akan menjadi bagian dari keluarga kami." Dia menarik napas dan bersandar. "Sambutan anak itu tidak sopan sekali. Dia menyebut soal ayahnya yang sudah terlalu tua untuk menikah dan kamu yang masih punya kesempatan mendapat lelaki yang lebih muda."

Lovely Glacie (Terbit; Penerbit Galaxy)Where stories live. Discover now